Trampolin/Ilustrasi-Antara
Health

Malas Berolah Raga? Coba Saja Main Trampolin

Rezza Aji Pratama
Jumat, 20 Januari 2017 - 18:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Olah raga saat ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat urban yang tidak terelakkan. Dengan gaya hidup yang serba praktis, aktivitas fisik menjadi hal yang langka.

Kekurangan aktivitas fisik dikolaborasikan dengan pola makan yang tidak sehat akan mengundang berbagai macam penyakit berbahaya.

Para ahli bersepakat olah raga seharusnya rutin dilakukan untuk membuat tubuh tetap bugar. Namun, pada praktiknya hal semacam itu sulit dilakukan. Selain karena kesibukan, seringkali masyarakat malas melakukanya.

Lantas bagaimana mengatasinya? Dokter spesialis olahraga Grace Tumbelaka mengatakan agar tidak malas berolah raga, dia manyarankan untuk melakukan kegiatan fisik yang menyenangkan.

Tidak ada patokan olah raga apa yang harus dilakukan. Pada prinsipnya, latihan fisik yang dianjurkan adalah latihan kardio atau aerobik minimal 150 menit per minggu.

Salah satu pilihan olah raga yang menyenangkan adalah trampolin. Grace menuturkan kegiatan ini sudah memenuhi kriteria aerobik seperti kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan. Trampolin juga merupakan olah raga low impact yang sangat baik pada orang yang memiliki gangguan sendi di lutut.

“Olah raga trampolin dengan gerakan rebounding (melambung) sederhana sudah memberikan efek kardio yang low impact, artinya memberikan stres yang kecil terhadap persendian lutut  sehingga mengurangi risiko cedera,” jelasnya.

Sejumlah penelitian menunjukkan trampolin bermanfaat memperbaki sirkulasi pembuluh darah maupun jaringan limfatik sehingga dapat berdampak pada peningkatkan sistem imun tubuh serta menurunkan inflamasi dan detofikasi. Ini adalah sistem pengeluaran racun dari tubuh. Organ yang berperan adalah hati, ginjal, kulit, dan kandung empedu.

Bagi penderita obesitas, trampolin efektif menurunkan berat badan, sisi fun trampolin dapat menurunan depresi dan meningkatkan fungsi kognitif, dan saat ini trampolin juga dapat dimanfaatkan sebagai rehabilitasi cedera

“Jika dilakukan dalam satu program latihan yang baik, maka manfaat yang dihasilkan lebih besar lagi. Riset yang sudah dipublikasikan di beberapa jurnal kesehatan dan kedokteran bahkan menunjukkan trampolin sangat baik untuk penderita penyakit tertentu. Misalnya untuk meningkatkan keseimbangan pada orangtua, stabilitas pada anak disable, dan sebagainya,” tambahnya.

Sementara itu, spesialis akrobatik dan trampolin asal Kanada Greg Roe menjelaskan olahraga trampolin harus dilakukan dilakukan dengan standar keamanan khusus. Untuk mendapatkan manfaatnya sebaiknya dilakukan secara rutin.

Greg mencontohkan beberapa gerakan, seperti push up di atas trampolin. “Saat kita melakukan gerakan di atas permukaan yang tidak stabil, kita tidak hanya menggunakan otot besar, tapi juga otot-otot kecil di sekitarnya,” ujarnya.. Ini membuat penggunaan otot lebih efektif, dan membentuk otot lebih baik.

Tidak perlu khawatir mengalami cedera saat berlatih di trampolin. “Yang penting mulai dari dasar dan meningkat secara bertahap. Selama pengalaman saya di trampolin 20 tahun, tidak pernah ada kejadian cedera bila mengikuti aturan ini,” tuturnya.

Cedera bisa terjadi bila seseorang langsung loncat ke tahap yang lebih advance. Trampolin terlihat mudah, tapi ada atruan yang perlu ditaati.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro