Bisnis.com, JAKARTA-- lnstitut Francis di Indonesia (IFI) menggelar La Nuil des Idées (Night of Ideas) yaitu malam pertemuan dan berbagi gagasan, pada 26 Januari di Auditorium IFI Thamrin, Jakarta.
Nights of Ideas dibuka dengan pertunjukan wayang oleh Dalang Pak Toyo dengan lakon bertajuk King Parikesit. Wayang ini berkisah tentang seorang raja yang bertemu seorang pertapa ketika tengah berburu kijang. Sang raja marah karena pertapa tak kunjung merespon segala pertanyaannya. Kemarahan sang raja justru berbuah malapetaka bagi dirinya sendiri.
Dalam lakon ini juga akan digambarkan bagaimana keserakahan manusia dalam memanfaatkan alam justru membawa bencana. Mengenai pilihannya memakai wayang sebagai media komunikasi, Pak Toyo mengatakan bahwa wayang adalah refleksi dari watak manusia.
“Wayang artinya bayangan. Cerita di dalam wayang adalah refleksi dari watak manusia sendiri dan oleh karenanya menjadi pengingat kita untuk selalu mawas diri. Wayang sekaligus mengingatkan kita bahwa di dunia ini kita tidak hidup sendiri; ada orang lain, ada makhluk lain yang harus kita hormati keberadaannya,” katanya.
Dalam acara yang diselenggarakan secara serentak di Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya ini dihadiri narasumber dari berbagai bidang (sosiologi, filsafat, tatakota, agama, museologi dan sastra) untuk berdialog dengan tema "monde commun ” atau “dunia bersama”.
Dilanjutkan dengan diskusi dengan menghadirkan pembicara antara lain; Yannick Lintz (Penanggung Jawab Departemen Seni Islam Museum Louvre Paris), Elizabeth Inandiak (sosiolog, penulis), Christian Girard (Guru Filsafat Sekolah Intemasional Prancis Jakarta), Elisa Sutanudjaja (Penanggung Jawab Program Pusat Studi Perkotaan RUJAK) dan Wregas .