Bisnis.com, JAKARTA-Anak-anak ternyata tidak selalu identik dengan perilaku egois. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak untuk bisa berempati agar tidak tumbuh menjadi pribadi yang mau menang sendiri.
Seringkali kita mengasosiasikan balita dengan perilaku 'keakuan'. Namun, tidak bisa dipungkiri semua orang memiliki perasaan. Sebenarnya, pada masa ini adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak anda untuk berempati.
"Orang dewasa harus bisa melakukan apapun yang memungkinkan untuk mengajarkan balita berempati. Itu adalah hal dasar dalam membangun sebuah hubungan," ujar Carol Anne Wien, profesor di Universitas York, di Toronto.
Untungnya, banyak cara untuk mengajarkan anak anda agar bisa memahami perasaan orang lain. Dikutip dari situs parents, tiga hal di bawah ini bisa membantu anda untuk membesarkan anak agar menjadi anak yang baik.
Pertama, ajarkan mereka merespon dengan kata-kata manis. Anak balita seringkali tidak mampu mengungkapkan emosinya ke dalam kata-kata, maka ajarilah! Sebagai contoh, Victor yang masih berumur 2 tahun membuat adiknya menangis karena dia merebut mainanannya. tanyakan kepada Victor, kenapa adiknya menangis.
Untuk selanjutnya, tanyakan kepada Victor, "Sepertinya adik menangis kalau Victor ambil mainan dari adik." Dengan kata-kata seperti itu, kesadaran Victor terhadap perasaan orang lain akan terbangun. Jadikan anak anda pusat perhatian anda ketika sedang mengajarinya.
Kedua, contohkan dengan perilaku. Melihat cara berinteraksi anda dengan orang lain adalah cara paling baik dalam memberikan contoh kepada anak. Gunakan berbagai kesempatan untuk memberikan keteladanan yang bisa mengundang sensitivitasnya. Membukakan pintu untuk orang tua, menolong anak yang jatuh, dan lainnya. Ketika anak anda melihat anda sedang menghibur teman anda yang sedih, anak anda akan meniru cara, intonasi suara, dan bahasa tubuh anda. Selanjutnya, jika anak anda menemui kondisi tersebut, maka kemungkinan dia akan memperlakukan orang lain seperti cara anda tadi.
Ketiga, biarkan anak anda mengalami dan memahaminya. Ajarkan bahwa setiap orang memiliki kesukaan dan pandangan yang berbeda, sehingga dia tidak bisa memaksa kehendak orang lain pula. "Ayah saya suka berenang, tapi ibu tidak." Cara lainnya adalah dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memelihara binatang. Dan berikan dia tugas untuk memberikan makanan kepada binatang tersebut. Hal itu akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpikir di luar keinginan dirinya, sehingga mereka mengerti kebutuhan orang lain.