Bisnis.com, JAKARTA—Riset JLL Hotels & Hospitality Group mengungkapkan tren peningkatan aksi merger dan akuisisi hotel sepanjang 2016 dengan profil penawaran tinggi kemungkinan akan berlanjut tahun ini.
Sebagai contoh, tahun lalu telah terjadi akuisisi Marriott International terhadap Starwood Hotels & Resorts, serta pembelian Carlson Hotel oleh HNA Pariwisata Group Co Ltd.
"Merek Hotel akan selalu mencari cara untuk meningkatkan pasokan mereka dan cara terbaik untuk tumbuh sering kali adalah dengan mengakuisisi operator dengan manajemen dan waralaba kontrak," kata Lauro Ferroni, Senior Vice President, JLL Hotels & Hospitality Group. dalam siaran pers, Minggu (19/2/2017).
Ferroni menambahkan, portofolio hotel dengan variasi jenis layanan dan lokasi geografis akan lebih banyak diminari investor. Dirinya menilai akan lebih banyak aksi konsolidasi antaroperator dan pemilik realestat demi tetap menjaga daya saing dan menyelaraskan strategi pertumbuhan.
Sedangkan menurut Frank Sorgiovanni, Kepala Riset, Asia Pasifik, JLL Hotels & Hospitality Group, investor dari Asia tampaknya akan tetap aktif dengan aksi akusisi dan merger seperti ini, terutama kelompok investor Singapura. Investor yang berbasis di Hong Kong dengan sokongan modal dari China Daratan juga akan cukup aktif.
Volume investasi hotel di Asia Pasifik diproyeksikan tetap berada pada kisaran US$8 miliar hingga US$9 miliar tahun ini, sejalan dengan US$8,5 miliar yang ditransaksikan pada 2016.
China masih merupakan pemain penting bahkan saat pemerintah China mengumumkan langkah-langkah ketat arus modal keluar pada pertengahan Desember untuk kegiatan bisnis noninti.