Bisnis.com, JAKARTA - PT Deltomed Laboratories dan PT Marguna Tarulata Astagina Pil Kita Farma resmi merger untuk memperkuat lini bisnis di sektor obat herbal tradisional.
Merger ini resmi dan efektif berlaku per tanggal 1 Desember 2024. Merger ini merupakan strategi yang dilakukan untuk memantapkan diri sebagai pemain di industri obat herbal di Indonesia.
Setelah merger, produk Pilkita (obat herbal pegal linu), Tenaga X (obat herbal stamina dan tenaga), Sari Temulawak (obat herbal nafsu makan dan kesehatan anak), Herbamon (obat herbal darah tinggi), Herbaforce (suplemen obat herbal), EurycoMax (obat herbal stamina pria), dan CinnaMax (obat herbal diabetes) akan diproduksi dan didistribusikan di bawah naungan Deltomed.
Baca Juga Waspada, Rokok Herbal Ternyata Berbahaya |
---|
Chief Executive Officer PT Deltomed Laboratories Muljo Rahardjo mengatakan, merger ini merupakan langkah penting yang diambil oleh Deltomed dan Marguna dalam upaya memperkuat lini bisnis yang kami miliki khususnya untuk produk pegal linu dan produk pemulihan tenaga.
"Tentunya dengan adanya langkah strategis ini, jaringan distribusi dan strategi marketing untuk produk-produk yang dimiliki oleh Marguna terutama untuk Pilkita akan semakin kuat. Berdasarkan data internal yang kami miliki market share Pilkita di Indonesia dibandingkan dengan produk pegal linu lainnya mencapai 12%.” ujarnya dalam keterangannya.
“Kami melihat pasar obat herbal akan terus meningkat. Oleh karenanya, kami merasa pengembangan industri obat bahan alam di Indonesia perlu terus ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar global. Apalagi peluang tersebut didukung dengan penggunaan obat bahan alam yang banyak ditemukan di Indonesia. Selain itu, jamu juga telah menjadi suatu budaya di Indonesia yang telah resmi masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia ke-13 yang masuk ke dalam daftar UNESCO,” ujar Muljo.
Industri kimia, farmasi dan obat tradisional terbukti menjadi salah satu sektor penyumbang devisa yang signikan. Pada tahun 2023, Kementerian Perindustrian menyebut nilai ekspor untuk produk industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional mencapai peningkatan sebesar 8,78% dibanding tahun 2022 pada triwulan IV, dengan nilai ekspor sebesar USD543,7 juta.