Tanah yang Terlupakan
Hari berikutnya, Augusto kembali bersedia mengantar untuk menjelajahi wilayah gurun yang berwarna abu-abu di Los Hoyos.
Tidak ada batas yang jelas yang memisahkan kedua tanah gurun yang berbeda warna tersebut.
Setelah 40 menit berkendara di jalur berpasir dan berbatu, Augusto menghentikan motornya di suatu gubuk di tengah gurun.
"Kita lanjut jalan kaki dari sini," kata dia.
Tanah di area Los Hoyos berwarna kelabu sejauh mata memandang.
Augusto berjalan menuruni tebing menuju ke tempat yang dia sebut "lembah para hantu".
Cukup membuat bulu kuduk berdiri mendengar nama lembah tersebut di siang bolong. Namun ternyata, lembah tersebut dinamakan demikian karena bagian tebingnya terkisis sehingga membentuk formasi batuan yang mirip dengan segerombolan hantu berjubah putih.
Air dan angin telah mengikis tebing di lembah tersebut menjadi suatu karya seni alam yang menakjubkan.