Salahsatu adegan dalam lakon Opera Ikan Asin yang dimainkan Teater Koma di Jakarta, Rabu (1/3). Pertunjukkan yang digelar sebagai perayaan 40 tahun Teater Koma dan disutradarai oleh Nano Riantiarno itu menceritakan kisah cinta seorang bandit besar yang dianggap pahlawan oleh masyarakat dan selalu dilindungi oleh petinggi aparat hukum. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Show

Teater Koma Opera Ikan Asin, Ketika Bandit Jadi Pahlawan

Ramdha Mawaddha
Kamis, 2 Maret 2017 - 21:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA Bakti Budaya Djarum Foundation kembali mendukung pertunjukan Teater Koma. Kali ini dalam produksinya yang ke-147 dalam rangka merayakan hari jadi ke - 40 jatuh pada 1 Maret.

Lakon Opera Ikan Asin akan digelar di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue selama empat hari mulai dari tanggal 2-5 Maret 2017.

Pimpinan Produksi Teater Koma, Ratna Riantiarno mengatakan, lakon opera Ikan Asin kali ini pun terlaksana berkat adanya kerja sama dan bantuan dari semua pihak, khususnya Bakti Budaya Djarum Foundation.

“Ucapan terima kasih dan syukur juga diucapkan kepada para pemain dan pekerja yang telah menunjukan semangat dan dedikasinya selama 3 bulan proses latihan. Apa yang tersaji di panggung adalah hasil kerja keras mereka. Tema pementasan Opera Ikan Asin, juga terasa tepat dengan apa yang terjadi sekarang ini. Semoga melalui lakon yang kami bawakan ini, penonton dapat mengambil makna dan pesan moral tersirat yang berusaha kami sampaikan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis,  Kamis (2/3/2017).

Teater Koma Opera Ikan Asin, Ketika Bandit Jadi Pahlawan

Teater Koma pertama kali mementaskan lakon ini pada 30 Juli hingga 8 Agustus 1983 di Teater Tertutup Taman Ismail Marzuki. Dipentaskan lagi pada 20-21 Agustus 1983 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Pada  tahun 1999, Teater Koma menampilkan lakon ini di Graha Bhakti Budaya di tanggal 10-24 April 1999.

Opera Ikan Asin bercerita tentang Si Raja Bandit Batavia, Mekhit alias Mat Piso menikahi Poli Picum tanpa seijin Ayahnya, Natasasmita Picum, juragan pengemis se-Batavia. Picum mengancam Kartamarma, asisten kepala Polisi Batavia yang juga sahabat Mekhit, bahwa para pengemisnya akan mengacaukan upacara pengobatan Gubernur Jenderal yang baru.Terpaksa Mekhit ditangkap, dia akan digantung tepat saat upacara penobatan, tapi saat tali menjerat leher, datang surat keputusan dari Gubernur Jendral.

Pementasan Opera Ikan Asin kali ini menampilkan Budi Ros, Cornelia Agatha, Sari Madjid Prianggoro, Alex Fatahillah, Asmin Timbil, Raheli Dharmawan, Budi Suryadi, Daisy Lantang, Ratna Ully, Naomi Lumban Gaol, Suntea Sisca, Dana Hassan, Ariffano Marshall, Allen Guntara, Sir Ilham Jambak, Julung Ramadan, Bangkit Sanjaya, Bayu Dharmawan Saleh, Adri Prasetyo, Sekar Dewantari, Netta Kusumah Dewi, Joind Byuwinanda dan Rangga Riantiarno.

Teater Koma Opera Ikan Asin, Ketika Bandit Jadi Pahlawan

Para pemain tersebut akan dibalut dengan keindahan kostum dari Samuel Wattimena, koreografi oleh Ratna Ully dan bimbingan vokal dari Naomi Lumban Gaol serta tata rias garapan Sena Sukarya dan PAC Martha Tilaar memperkuat aksi pemain.

Lirik-lirik gubahan N. Riantiarno disertai komposisi musik Kurt Weill dengan aransemen garapan Fero Aldiansya Stefanus semakin menghiasi lakon ini.

Tata artistik dan tata cahaya panggung digarap oleh Taufan S. Chandranegara, didukung oleh Pimpinan Panggung Sari Madjid Prianggoro, pengarah teknik Tinton Prianggoro serta pimpinan produksi Ratna Riantiarno, di bawah arahan co-sutradara Ohan Adiputra dan Sutradara N Riantiarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ramdha Mawaddha
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro