Karang ratusan tahun yang patah akibat kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3)./Antara
Travel

Setengah Abad untuk Pulihkan Terumbu Karang Raja Ampat

Newswire
Sabtu, 18 Maret 2017 - 16:26
Bagikan

Pulihkan

Pelaksana Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Arman Manila mengatakan, butuh waktu hingga setengah abad untuk memulihkan kerusakan yang diakibatkan kandasnya kapal Caledonian Sky di Raja Ampat.

"Bisa dibayangkan, kita butuh waktu setengah abad untuk memulihkan kerusakan terumbu karang di Raja Ampat," kata Arman Manila.

Menurut Arman, akan ada 525,6 juta ton karbon yang bakal tak diserap terumbu karang dan dilepaskan ke atmosfir dalam jangka waktu 50 tahun tersebut.

Angka tersebut, lanjutnya, adalah akumulatif misalkan selama setahun ada sekitar 10,5 juta ton yang terlepas ke atmoster.

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mampu menyerap karbon sebanyak 65,7 juta ton/tahun.

Pusat Data dan Informasi Kiara tahun 2017 mencatat, rusaknya 1.600 meter persegi terumbu karang di Raja Ampat berdampak lepasnya 10.512.000 ton/tahun emisi karbon ke atmosfer.

Untuk itu, ujar dia, kerusakan karang yang terjadi di Raja Ampat tidak dapat diselesaikan hanya sekedar pada mekanisme ganti rugi mengingat terumbu karang memiliki kemampuan tinggi untuk menyerap dan menyimpan karbon, namun memiliki kemampuan yang cukup lama untuk kembali menyimpan karbon dalam salah satu ruang penyimpanannya.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi juga mengakui, rehabilitasi terhadap kerusakan koral di Raja Ampat bisa membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun.

"Koral atau terumbu karang itu paling cepat tumbuh lima centimeter per tahun, itu juga ditentukan kondisi alam seperti lingkungan air lautnya," kata Brahmantya.

Menurut dia, berdasarkan kajian awal, kerusakan sekitar 1.600 meter persegi itu juga berdampak pada kerusakan beragam jenis terumbu karang yang selama ini dilestarikan.

Brahmantya menegaskan terumbu karang yang terdampak peristiwa tersebut segera dilakukan intervensi dan anggaran untuk melakukan pemulihan tersebut juga segera disiapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro