Nostalgia
Para orangtua di Korea Selatan menggunakan mi instan sebagai media untuk bernostalgia. Mi instan pertama kali dijajakan di pasar-pasar lokal Korea Selatan 1960 silam.
Saat itu, Korea Selatan tengah dirundung perang. Karena jatuh miskin, mi instan kerap dimanfaatkan sebagai makanan pokok pengganjal perut. Di sisi lain, para orang tua menganggap bahwa mi instan merupakan pilihan yang sangat ideal untuk disantap bersamaan dengan sebotol bir. Tujuannya agar tidak pengar setelah mabuk-mabukan.
Saking cintanya terhadap produk mi instan dalam negeri, banyak masyarakat Korea Selatan yang rela membayar bagasi lebih saat pergi ke luar negeri karena tidak ingin menyantap mi selain mi Korea Selatan.
“Mereka akan memenuhi tas (koper) nya dengan ramyeon. Ramyeon (mi instan) seperti kimchi bagi orang Korea.” ujar Ko Dong-ryun, seorang insinyur berusia 36 tahun yang menetap di Seoul.
Ko menambahkan, “Aroma dan rasa mi instan yang cenderung gurih serta pedas mengingatkan banyak orang akan rumah.”