Bisnis.com, JAKARTA -- Dengan visi melihat realitas dunia sastra Indonesia saat ini, serta pentingnya kritik sastra untuk mendorong lahirnya karya sastra bermutu di Indonesia, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menggelar sayembara Kritik Sastra 2017.
Sayembara dibuka pada Maret 2017 dan ditutup pada 5 Juli 2017 lalu. Saat ini, sayembara telah memasuki tahap penjurian. Panitia menerima 93 naskah yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan sebelumnya.
Dilansir pada laman resmi DKJ, dkj.or.id pada Rabu (12/7/2017), naskah-naskah yang masuk datang dari berbagai profesi. Diantaranya ada pelajar, mahasiswa, dosen, wartawan, penulis, pegawai negeri sipil, guru, editor, pegiat komunitas, karyawan, wiraswasta dan ibu rumah tangga.
Peserta paling muda berusia 15 tahun dan yang tertua berusia 78 tahun. Tak hanya dari berbagai latar belakang profesi, pengirim naskah juga berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti Riau, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Depok dan Bekasi.
Dewan juri Kritik Sastra tahun ini adalah A.S. Laksana, Ari Jogaiswara Adipurwawidjana, dan Martin Suryajaya.
Pemenang akan diumumkan pada Malam Anugerah Sayembara Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta 2017 pada 31 Agustus 2017.