Bisnis.com, JAKARTA-- Diproduksinya yang ke-149, Teater Koma akan persembahkan lakon berbeda dari biasanya yang bertajuk Warisan. Lakon ini juga sangat spesial lantaran bertepatan dengan usia 40 tahun.
Produser Teater Koma Ratna Riantiarno mengatakan, lakon Warisan ini dipersiapkan selama tiga bulan seperti produksi yang lain. Hanya saja, selama tiga bulan tersebut banyak waktu libur, seperti momen puasa dan Lebaran. Karena itu seluruh tim produksi dikejar deadline latihan.
"Untuk persiapannya sudah 95%. Sisa menunggu properti dan tara panggung rampung," katanya dalam konferensi pers, Rabu (26/7).
Pertunjukan ini bercerita tentang sebuah 0anti werdha yang dulu merupakan kebanggaan kota. Kaum tua dan terlantar ditampung di panti tersebut, banyak orang menyumbang sukarela. Delapan tahun kemudian, panti wedha itu berubah. Mereka mualai menampung orang orang kaya yang mampu membayar mahal. Panti werdha pun dibagi dua, untuk orang kaya dna untuk orang miskin. Sebuah tembok tinggi memisahkan kedua tempat itu tanpa ada pintu yang menghubungkan.
Di tempat orang kaya, ada penulis terkenal yang mencari ilham, ada persahabatan, percintaan, bahn diskuso politik yang membahas: apakah warisan negeri ini hanya korupsi dan utang. Di sisi lain tembok, orang miskin sangat tidak terawat. Ada yang pindah ke panti wedha lain, beberapa masih tetap tinggal di sana karena tidak mampu pindah. Mereka hanya bisa pasrah.
Biaya makin tinggi, area untuk orang miskin semakin sempit. Semua harus membayar, tentu saja membayar dengan harga yang sangat mahal. Masih adakah tempat bagi mereka yang tidak mampu membayar?
Penasaran dengan kisah Warisan? Lakon ini akan dipentaskan pada 10-20 Agustus 2017.