Bisnis.com, DENPASAR - Belum semua objek wisata di Bali menerapkan pembayaran secara nontunai, khususnya yang dikelola masyarakat setempat dan pemda.
Hanya objek wisata yang dikelola swasta dan profesional yang telah menerima pembayaran menggunakan uang elektronik.
Sekretaris Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri) Bali Wayan Wijana mengungkapkan salah satu penyebab masih sulitnya objek wisata menerapkan nontunai karena terkendala aturan.
| Baca Juga 7 Cara Bikin Kata Sandi yang Aman |
|---|
"Tiket kami masuk langsung ke pendapatan kas daerah ke rekening BPD Bali. Kalau mau nontunai harus merevisi aturan dulu," jelasnya, Rabu (12/10/2017).
Menurutnya, pengelola objek wisata seperti Kawasan Luar Pura Uluwatu secara prinsip siap menerapkan nontunai. Namun, infrastruktur pendukung tidak bisa mereka sediakan sendiri dan harus menggandeng perbankan sebagai penyedia sistem.
Karena itu, masih butuh waktu lama agar ada aturan yang menaungi serta kerja sama antara bank penerima pemasukan dengan pemilik sistem nontunai agar program ini berjalan. Terlepas dari persoalan tersebut, Wijana menyatakan Putri mendukung transaksi nontunai di objek wisata. Dia mengakui sistem pembayaran model ini akan membantu wisatawan khususnya wisman.
"Sebenarnya banyak wisman bertanya ke kami apakah bisa bayar gesek, kami terpaksa menjawab belum bisa," tuturnya.
Wijana menyampaikan jika ada peraturan yang menaungi pihaknya siap mengimplementasikan program itu.
Ditegaskan olehnya, meskipun saat ini masih menerapkan pembayaran tunai, tetapi tidak ada kebocoran karena semua dikelola secara disiplin dan ketat.
| Baca Juga Spanyol Ultimatun Catalonia |
|---|
