Bisnis.com, JAKARTA - Bandar Teater Jakarta menampilkan pementasan eksperimental di basemen parkiran Teater Jakarta pada Selasa (17/10/2017) malam. Penonton diajak begerak menikmati teater berjalan.
Teater tersebut menampilkan teks-teks mengenai lautan dari lukisan Salvador Dali sampai teks dari novel Knurd Hamsud yang menceritakan pertarungan seseorang dengan idealismenya sendiri. Termasuk pula teks mengenai kampung Luar Batang ditampilkan pula di dalamnya.
Sutradara Malhamal Zamang menyebutkan bagian tersebut cukup emosional baginya karena dia merasakan pula masalah yang terjadi di bagian utara Jakarta tersebut.
"Itu agak emosional bagi saya, saya anak utara juga soalnya. Saya merasakan benar apa yang terjadi di sana, bagaimana terganggunya kehidupan di sana," katanya.
Dia menyebut bahwa teater ini berusaha menunjukkan sisi paradoks kehidupan yang berantakan karena modernisme. Dia menampilkan hal tersebut lewat detail-detail cerdas dalam pementasan.
"Ada troli, di sisi lain gerobak barang untuk bangunan. Ini paradoks kan, dua-duanya fungsinya sama, tapi paradoks," katanya.
Menurut Zamang apa yang ditampilkan adalah usaha okupansi atas ruang-ruang yang tidak digunakan, seperti basemen. Mereka memilih teks untuk menghidupkan ruang tersebut.
Dikatakan, pemilihan tempat teater juga bersifat paradoks. Zamang ingin menampilkan lautan, tapi dari sebuah basemen parkiran. Termasuk pula jika melihat pada koreografi yang dilakukan. Beberapa gerakan terlihat seperti orang tengelam atau berenang, tapi bukan di laut, di atas genangan air, parkiran Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.