Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengadakan rangkaian kegiatan “Wayang for Student”. Acara yang mengangkat tema “Ada apa dengan Sinta”ini diadakan di Gedung RRI Jakarta.
Pagelaran dan workshop wayang untuk 719 siswa-siswi dan guru pendamping dari 8 sekolah di wilayah Jakarta yakni SMP N 1, SMP N 68, SMP N 254, SMP Islam Tugasku, SMA N 4, SMA N 5, SMA N 25, SMA Antonius dan 2 sekolah yang berlokasi di Serang yakni SMP N 6 dan SMA N 3. Acara yang berlangsung pada Senin, 27 November 2017 ini dihadiri oleh Kepala BCA Kantor Wilayah X Iwan Senjaya, Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati, Senior Vice President CSR BCA Sapto Rachmadi, Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Prov DKI Jakarta Sularno, dan Presiden Unima Indonesia Samodra Sriwidjaja.
719 siswa dan siswi beserta guru tersebut diajak untuk mengenal wayang lebih dalam melalui pagelaran Wayang Orang dikemas dengan video mapping berdurasi 60 menit ditampilkan secara apik oleh Nanang Hape dan Eki Dance. Selain itu, para siswa juga dapat mengikuti workshop mengenai Wayang dalam konsep Milenial. “BCA terus membuktikan komitmen untuk melestarikan wayang sebagai kebudayaan Indonesia yang sarat akan nilai moral. Kami menyadari pelajar merupakan generasi muda yang akan meneruskan keberadaan wayang sebagai kekayaan budaya Indonesia. Hal inilah yang mendorong kami untuk menghadirkan kegiatan-kegiatan wayang di tengah generasi muda, seperti Wayang for Student hari ini,” ungkap Iwan Senjaya.
“Wayang for Student” merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bakti BCA bidang budaya, yang berada di bawah payung program “BCA untuk Wayang Indonesia”. Acara ini diselenggarakan untuk mengedukasi sekaligus memperkenalkan wayang sebagai salah satu budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO kepada generasi muda Indonesia," ujar Inge Setiawan dalam siaran persnya.
“Beragam kegiatan yang berhubungan dengan wayang ini kami kemas secara menarik. Kegiatan ini pun dirancang tidak hanya sekedar mengenalkan wayang kepada generasi muda melalui pagelaran wayang namun BCA juga menyelenggarakan workshop yang diikuti oleh para siswa. Kami berharap rangkaian pagelaran dan workshop ini dapat menumbuhkan minat generasi muda pada seni budaya wayang,” lanjutnya.
Sebelumnya, 1.940 siswa dan siswi dari dua sekolah di Bandung juga mengikuti kegiatan serupa dengan mengangkat tema “Cepot Goes To School”. Mereka diajak untuk mengenal wayang lebih dalam melalui pagelaran Wayang Golek berdurasi 1 jam dan 3 buah workshop, yakni gamelan/karawitan, tari dan angklung. Di Semarang, 800 siswa-siswi dari 6 sekolah di Semarang mengikuti semiloka dan pameran serta pelatihan selama 20 jam dalam rangkaian kegiatan bertemakan Wayang Aku Awesome. Setelah mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, 200 siswa di antaranya terlibat dalam pementasan dan 600 lainnya menyaksikan pementasan dari rekan-rekannya.
“Wayang for Student” sendiri merupakan kesinambungan upaya-upaya BCA dalam memperkenalkan wayang kepada generasi muda. Tahun 2016, di Semarang BCA menyelenggarakan Wayang for Student selama 5 hari, yakni 16 – 17 dan 22 - 24 September 2016 dan mengajak sekitar 3.000 siswa siswi menyaksikan pagelaran wayang di Gedung Bulog dan SMA Nasima. Sedangkan di Jakarta tahun 2016, BCA mengajak 600 siswa-siswi dari 6 SMP dan 6 SMU wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk mengenal wayang lebih dalam melalui sejumlah pagelaran, dan kompetisi Vlog bertajuk Wayang In The City.
Tahun 2015, BCA mengadakan “Wayang in Town - Journey in A Thousand Years” di Galeri Indonesia Kaya. Enam ratus (600) pelajar yang hadir berasal dari 20 sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU) di Jakarta dan Tangerang. Di tahun yang sama, BCA juga mengadakan FUN-tastic Wayang at School di SMP Pangudi Luhur Domenico Savio, SMP Negeri 18 Semarang, SMP Kanisius St. Yoris dan menjangkau 1.550 siswa. BCA juga pernah mengadakan kegiatan sejenis kepada pelajar SD sampai SMA di Ubud, Bali, pada tanggal 15-17 April 2014.
“Kami melihat, saat ini keterlibatan generasi muda dalam budaya wayang dan frekuensi pagelaran wayang masih minim sehingga membuat wayang kurang berdaya dalam merebut ruang dan perhatian anak-anak muda Indonesia. BCA berupaya untuk menghadirkan aktivitas-aktivitas yang mendekatkan wayang dengan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Kehadiran Wayang for Student diharapkan dapat terus mendorong generasi muda Indonesia untuk lebih mengenal, mencintai, dan tergerak untuk melestarikan budaya bangsa yang telah diakui dunia ini,” tutup Iwan Senjaya.