Susu/Istimewa
Health

Susu Cegah Risiko Diabetes

Nindya Aldila
Selasa, 5 Desember 2017 - 14:47
Bagikan

Bisnis.com JAKARTA -- Tak banyak yang menyadari bahwa selain kalsium susu mengandung komposisi asam lemak yang unik dan kompleks dibandingkan dengan pangan lainnya yang penting dalam membantu mencegah tubuh dari risiko terpapar penyakit tidak menular.

Anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Marudut mengatakan komposisi asam lemak susu memiliki tiga karakter yang sangat baik.

Pertama, susu tersusun atas lebih dari 50 jenis asam lemak. Kedua, selain memiliki kandungan karbon rantai genap, seperti yang dimiliki pangan pada umumnya. Namun, susu juga memiliki rantai ganjil yakni asam pentadecanoat dan asam heptadecanoat yang menjadi indikator konsumsi susu yang bisa terlihat dalam darah.

Ketiga, memiliki asam lemak trans yang dihasilkan dengan bantuan enzim bakteri yang terdapat di saluran

pencernaan yang alami. Sementara pangan lainnya dihasilkan melalui proses hidrogenasi atau penambahan atom hidrogen.

"Segelas susu rata-rata mengandung 3%-4% lemak susu dan dari jumlah lemak tersebut, 90% terdiri dari asam lemak jenuh, 3,7% asam lemak trans, dan 5,3% asam lemak tak jenuh," kata Marudut dalam acara diskusi manfaat susu yang diadakan oleh Frisian Flag, Selasa (5/12/2017).

Namun, jang salah sangka dulu terhadap asam lemak trans ini. Jangan membayangkan asam lemak ini sama dengan lemak trans yang sering ditemui pada makanan berminyak.

Menurut Marudut, asam lemak trans yang ada di dalam susu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap kesehatan manusia dibandingkan asam lemak trans yang ada di produk pangan lain.

Penelitian yang dilakukan dalam jangka panjang di Amerika Serikat, yakni 2000 -- 2007 menemukan bahwa semakin tinggi sirkulasi asam trans palmitoleat yang terdapat dalam susu akan menurunkan risiko diabetes .

Pada konsentrasi yang lebih tinggi juga akan menurunkan risiko diabetes mellitus dua kali lipat.

"Berdasarkan metaanalisiss pada 73 penelitian juga menunjukkan bahwa kematian karena penyakit jantung kooner tidak berkaitan dengan asam lemak jenuh dan asam lemak trans dari susu tetapi berkaitan dengan asam lemak trans dari pangan hasil hidrogenasi," ujar Marudut.

Adapun susu yang dimaksud di sini adalah susu cair, bukan susu skim ataupun susu kental manis. Hingga saat ini belum ada standar yang pasti terkait frekuensi yang bak untuk minum susu.

Intinya, kini jangan lagi takut minum susu karena manfaat susu jauh lebih banyak ketimbang kerugiannya.

Penulis : Nindya Aldila
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro