Bisnis.com, JAKARTA - Wastra Nusantara saat ini menjadi buah bibir oleh sejumlah desainer busana. Oleh karena keunikannya, wastra kini banyak digunakan dalam busana siap pakai yang jauh dari kesan ketinggalan zaman.
Bebeda dengan desainer lain, Mia Utari lewat merek busana Amithya tak hanya menggunakan satu jenis wastra dalam koleksinya. Justru, Mia berani memadukan berbagai jenis wastra seperti tenun NTT, batik dan tenun Makassar.
"Memang ciri khas Amithya campur aduk sejak dahulu, dari zaman kuliah. Saya sudah mix beberapa kain. Ciri khasnya campur aduk dan belum tentu orang bisa mengikuti. Biar unik saja," ujar Mia kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Seperti koleksinya kali ini, Mia kembali mengombinasikan berbagai wastra seperti tenun Makassar, endek Bali, batik dan Sasirangan. Wastra tersebut dipadukan dalam sebuah koleksi yang terdiri dari banyak potongan busana, seperti blus, kulot, sarung, jodhpur, dan outer untuk acara kasual maupun formal.
Karena menggunakan banyak wastra, Mia tak segan menampilkan koleksi yang penuh warna. Justru menurutnya, itulah ciri khas label Amithya yang tak dimiliki label lain. Seperti koleksi kali ini banyak mengeksplorasi warna hitam, putih kuning kunyit, merah dan biru.
Untuk mengombinasikan banyak warna dan wastra, Mia mengaku tidak menemui kendala. "Kombinasi tidak ada kesulitan, karena ini sudah hobi saya," ujarnya.
Lebih jauh, Mia mengatakan tahun 2018 kain wastra Indonesia semakin diminati. Hal tersebut lantaran banyaknya masyarakat yang suka traveling ke seluruh Indonesia dan mencari kain unik. Ke depannya, Mia ingin membuat koleks dari baduy yang lekat dengan kesederhanaan dan akan dipadukan bersama kain nusantara lainnya.