Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan kasus stunting atau berbadan pendek di Indonesia dapat ditekan hingga di bawah angka 20% hingga 2019 mendatang.
Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Program Prioritas, Kantor Staf Presiden RI Yanuar Nugroho mengatakan saat ini 1 dari 3 anak yang lahir di Indonesia masih menderita stunting.
Persoalan ini muncul akibat gizi buruk selama dalam masa kandungan termasuk penggunaan sanitasi dasar air minum dan air bersih.
"Stunting sangat berbahaya tidak hanya karena mengakibatkan anak berbadan pendek tetapi juga kerusakan pada otak. Tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah menurun 27,9% dari 30% dan masih ditargetkan hingga di bawah 20%," katanya, Jumat (8/2/2018).
Yanuar mengemuakakan sebaran kawasan yang banyak terkena stunting berada di daerah-daerah yang terisolasi.
Fokus pembangunan infrastruktur pada tiga tahun lalu diyakini sebagai upaya membuka daerah-daerah yang masih terisolasi. Sehingga fokus itu kini semakin melebar pada pemerataan.
Dirinya menilai, masa depan Indonesia tentu berada di tangan anak-anak yang hari ini. Untuk itu menciptakan generasi yang terbaik adalah tugas seluruh masyarakat di dalamnya.
"Kasus ini sangat jarang di angkat media. Padahal sifatnya penting dan menyangkut masa depan bangsa," ujarnya.