Model mengenakan baju dari berbagai perancang yang mengkhususkan membuat fesyen hijab dalam pergelaran Jakarta Fashion Week 2018 di Senayan City, Jakarta, Minggu (22/10)./ANTARA-Rosa Panggabean
Fashion

Fashion: Beda Negara, Beda Tren Gaya

Asteria Desi Kartika Sari
Selasa, 27 Maret 2018 - 02:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa waktu lalu pekan fesyen akbar dengan tema modest wear pun telah digelar di beberapa negara misalnya Inggris, Uni Emirat Arab, Turki, dan lainnya. Masing-masing negara memiliki tren gaya yang berbeda meskipun masih satu lini di modest fashion. Lantas seperti apa perbedaannya?.

Modest Fashion Expert dari Indonesia Franka Soeria mengungkapkan tren modest fashion di setiap negara berbeda. Franka menuturkan salah satu contoh perbedaan tren modest fashion, misalnya tren hijab di Indonesia adalah hijab kotak bahan voal, sementara di Turki masih dengan gaya berhijab dengan scarf silk, sementara Dubai dan London lebih memilih tren turban.

“Untuk busananya di Indonesia lagi ngetren syari, Sementara di Turki, London, dan Dubai lebih memilih yang modern seperti light coat, dan modern abaya,” katanya saat dihubungi Bisnis.

Menurutnya Franka, bagi setiap negara styling menentukan. Terkadang barangnya atau bahan sama namun styling-nya berbeda sehingga efeknyanya pun berbeda. “Kalau Negara semacam Turki, London, mereka lebih mementingkan fungsi bukan art-nya. Dubai sedikit glamour karena semua orang di Dubai senang tampil stand out,”jelasnya.

Pendiri Markamarie –salah satu platform jual beli modest fashion tersebut menilai terkadang Indonesia memiliki styling yang melebihi porsi sehingga susah dicerna oleh negara-negara lain. Dia melanjutkan misalnya busana muslim Indonesia bajunya terlalu ‘nyeni’ . Meskipun basana muslim Indonesia di beberapa online shop sudah banyak yang masuk tren di Turki ataupun London, namun stylingnya masih Indonesia banget.

“Kalau lihat fashion show di Indonesia, baju muslim pasti banyak baju yang lebih kayak seni dari pada baju yang fungsional. Karena baju seperti itu sangat sulit di terima secara bisnis di negara lain,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro