Bisnis.com, JAKARTA-- Pekan fashion Nasional Indonesia Fashion Week 2018 resmi dibuka hari ini, Rabu 28 Maret 2018. Acara tersebut dibuka dengan kemeriahan tarian nasional, harmoni nusantara.
Presiden Asosiasi Perancang Penguhasa Mode Indonesia (APPMI) Mode Poppy Dharsono mengatakan yang menjadi tema besar tahun ini adalah budaya Danau Toba dari Tanah Batak, Borobudur dari Jawa Tengah, dan Labuan Bajo dari Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menggambarkan Cultural Identity.
"Kali ini, IFW akan berkolaborasi dengan 200 perancang mode baik lokal maupun internasional," kata Poppy Dharsono di JCC Rabu (28/3/2018).
Pada gelaran ini lebih banyak menggandeng perancang maupun pengusaha UMKM supaya dapat ikut bersaing dengan perancang dan pengusaha besar. Ada 460 peserta pameran merek fesyen dan tekstil, workshop dengan pakarnya.
“Selain desainer lokal, ada juga desainer dari Myanmar, Italy, Australia dan Turki yang sudah mendaftar,” katanya.
Baca Juga Harga Batu Bara Rebound Hampir 1% |
---|
Kementerian Perindustrian terus mendorong industri fashion. Pasalnya menurutnya Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, industri fashion berperan penting dalam perekonomian nasional.
Dia mengatakan, industri fesyen telah menyumbang kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,76 persen, dengan nilai ekspor pada tahun 2017 mencapai USD 13,29 milyar, telah meningkat 8,7 persen dari tahun sebelumnya.
“Hal ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan menunjukan bahwa industri fesyen nasional memiliki daya saing yang tinggi di pasar internasional,” tuturnya.
Selain itu, Gati mengatakan bahwa di tengah persaingan yang semakin kompetitif, industri fesyen harus terus didorong sehingga mampu bertahan dan meningkatkan market share Indonesia di pasar internasional yang saat ini baru mencapai 1,6%. Dalam hal ini Kemenperin melalui Ditjen IKM terus berupaya mendorong pertumbuhan industri fesyen nasional.