Health

Dipecat dari IDI, ARB Ungkap Dokter Terawan Sempat Hampir Putus Asa

Andhika Anggoro Wening
Kamis, 5 April 2018 - 14:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemecatan Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto dari IDI memantik banyak pihak untuk berkomentar, termasuk Aburizal Bakrie yang pernah menjadi pasiennya pada tahun 2012.

Pria yang disapa dengan ARB atau Ical ini menceritakan kronologis dengan panjang lebar lewat tulisan di aburizalbakrie.id yang diposting Rabu (4/4/2018). Ical bahkan membuat gerakan #SavedokterTerawan di akun media sosialnya.

Dalam kronologinya Ical menuturkan pada 2012 silam dirinya yang sedang makan siang dengan Anindya Bakrie tiba-tiba tidak bisa mengarah tangan pas ke mulut. Anin sempat membantu. Namun kemudian keadaan memburuk sampai tidak sadarkan diri sehingga pihak keluarga membawa ke salah satu rumah sakit di Jakarta.

"Karena keadaan makin menghawatirkan, saat itu Prof dr Djoko Rahardjo, dokter kepresidenan, yang juga masih besan adik saya, menyarankan saya dipindahkan ke RSPAD Gatot Soebroto. Kepada istri, anak, dan adik-adik saya Prof Djoko meminta izin agar dilakukan tindakan DSA kepada saya. Lalu dilakukanlah terapi yang juga dikenal sebagai “cuci otak” itu."

Tidak butuh waktu lama, setelah menjalani terapi 30 menit Ical langsung sadar dan kembali bugar. "Pagi dilakukan tindakan, jam sore saya sudah dibolehkan pulang. Bayangkan dari tidak sadar dan kondisi menghawatirkan, sampai keluarga saya histeris, tidak lama setelah tindakan saya kembali sadar dan bugar."

Oleh karena itu dirinya mengaku terkejut saat IDI memberikan sanksi pemberhentian pada dokter Terawan. Ical mengaku berhutang nyawa terhadap dokter Terawan karena berhasil menyembuhkannya.

"Kemarin, saat saya menelpon dia, dr Terawan yang low profile ini malah sempat seolah putus asa dan mau menerima saja hal itu, tapi saya yang bilang jangan. Sebab dokter punya tugas untuk menolong lebih banyak lagi orang. Sekarang ini yang anti untuk menerima pengobatan dari dr Terawan sudah panjang. Kalau tiba-tiba tidak boleh lagi berpraktek dan tidak bisa menolong orang lalu bagaimana?"

"Maka saya sebagai satu dari ribuan orang yang pernah tertolong oleh dr Terawan, merasa memiliki kewajiban untuk membelanya. Saya berkewajiban menyampaikan ini ke masyarakat luas. Apa adanya. Seraya berdoa, semoga masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan dr Terawan bisa melanjutkan tugasnya menolong lebih banyak orang lagi."

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro