Angka pada timbangan badan jadi indikator bagi seseorang menentukan obesitas/Istimewa
Health

Ini Solusi Olahraga Bagi Penderita Asma & Obesitas

Asteria Desi Kartika Sari
Senin, 9 April 2018 - 11:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Latihan fisik atau olah raga dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari, bahkan untuk orang dengan obesitas dan penderita asma.

Sebuah penelitian menemukan pasien yang rutin berolahraga mengalami perbaikan dalam aktivitas fisik, bebas gejala asma, gejala depresi dan sleep apnea.

“Sebelumnya, olahraga dianggap berbahaya bagi pasien penderita asma karena mereka memiliki reaksi terhadap latihan dan saluran udara akan menyempit,” kata peneliti Celso Carvalho dari Universitas Sao Paulo, Brasil seperti dikutip dari Reuters.

Pada penelitian yang ditulis dalam jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise, peneliti menargetkan program pelatihan aerobik yang dilakukan selama 3 bulan dapat menurunkan berat badan.

“Kami juga mempelajari bahwa olahraga  baik untuk pasien asma dan bahkan lebih baik bagi mereka yang mengalami obesitas. Olahraga sebenarnya dapat mengurangi peradangan saluran napas dengan pasien-pasien ini,” ujarnya.

Carvalho bersama timnya meneliti 55 orang dewasa obesitas dengan asma untuk berpartisipasi  dalam program penurunan berat badan dengan olahraga. Program itu termasuk dengan pelatihan aerobik dan angkat besi, atau program penurunan berat badan yang berfokus pada nutrisi, terapi psikologis, latihan pernapasan serta peregangan.

Setelah dua sesi per minggu selama 3 bulan, orang-orang dalam kelompok latihan dapat meningkatkan jumlah langkah mereka lebih dari 3.000 langkah per hari. Sementara itu, mereka yang tidak mendapatkan pelatihan hanya sekitar 730 langkah per hari.

Selain itu, kelompok latihan memiliki sekitar 15 hari bebas gejala asma per bulan. Kelompok latihan juga mengalami perbaikan yang lebih besar dari gejala depresi, kualitas tidur, dan apnea tidur obstruktif.

Alex van ‘t Hul dari Radbound University Medical Center di Nijmegan Belanda juga memiliki keyakinan sama bahwa pilihan pengobatan non-farmakologis penting dalam penanganan asma.

“Ada kecenderungan dokter untuk bergantung pada pengobatan farmakologis dan mengabaikan intervensi non-farmakologis. Studi itu menambah pengetahuan bahwa kecenderungan ini tidak benar,” tuturnya.

Namun, penelitian tersebut memiliki keterbatasan, pasalnya penelitian tersebut tidak menunjukkan kapasitas latihan pasien di awal. Namun secara keseluruhan, 40%  dari kelompok latihan mengalami peningkatan 40% kekuatan otot, dan 11 peserta direklasifikasi pada kelas obesitas yang lebih rendah.

Dokter Vibeke Backer dari Universitas Cophenhagen di Denmark menilai temuan tersebut dapat juga diterapkan pada populasi umum untuk jenis penyakit lain.

Dalam studinya, Backer dan rekannya juga menemukan bahwa olahraga membantu pasien asma dari semua kategori berat. Mereka sekarang meneliti bagaimana kontrol asma berubah selama program latihan 8 minggu. Selanjutnya, mereka ingin memahami apakah olahraga dapat membantu pasien asma mengurangi ketergantungan mereka pada obat-obatan mereka.

“Olahraga adalah sesuatu yang dapat Anda lakukan yang tidak melibatkan obat-obatan. Dengan olahraga Anda dapat menemukan semua jenis kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan baik untuk kesehatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro