Pekerja memerah susu sapi di sebuah peternakan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/5)./Antara-M Risyal Hidayat
Health

Konsumsi Susu Meningkat, Sayang Kuantitas Sapi Lokal Belum Memadai

Asteria Desi Kartika Sari
Kamis, 3 Mei 2018 - 20:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Susu menjadi bagian tak terpisahkan dari pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Akan tetapi dari sisi hulu, pemenuhan kebutuhan susu sapi segar dalam negeri masih memiliki tantangan tersendiri.

Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Epi Taufik menilai kesadaran akan manfaat susu bagi kesehatan meningkat. Kecenderungan konsumsi produk hasil ternak termasuk susu juga semakin meningkat.

"Sayangnya, kebutuhan ini tidak diimbangi dengan kuantitas dan kualitas susu sapi lokal yang mumpuni," kata Epi, di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Dia mengatakan sebagai tulang punggung pemenuhan kebutuhan susu sapi segar dalam negeri, para peternak sapi lokal menghadapi berbagai tantangan dalam menghasilkan produk susu berkualitas, mulai dari lahan yang semakin terbatas hingga sanitasi yang kurang baik.

"Adanya celah antara tingkat permintaan, tingkat importasi dan tingkat produksi ini selain merupakan tantangan yang harus diatasi, juga merupakan peluang ekonomi bagi bangsa Indonesia,” terangnya.

Dia menambahkan tantangan lain yang tak kalah penting ialah rendahnya minat generasi muda untuk terjun di industri peternak sapi perah. Padahal, jika dikelola secara baik sesuai Good Dairy Farming Practices (GDFP), bisnis susu sapi segar memiliki potensi ekonomi yang menguntungkan.

Ditinjau dari keutamaannya sebagai sumber gizi yang berlimpah, susu memberikan kontribusi asupan zat gizi baik, yang dapat bermanfaat dalam pemenuhan gizi dan peningkatan kesehatan individu dan masyarakat.

Data Global Nutrition Report 2015 menempatkan Indonesia dengan masalah gizi yang kompleks, dengan indikator masih tingginya jumlah balita kurang gizi (underweight) dengan ciri pendek (stunting), kurus (wasting), kekurangan berat badan (underweight) dan menderita anemia.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro