Robert Indiana/Widewalls
Fashion

Eksploitasi Karya Seniman Pop Art Robert Indiana, American Image Art Digugat

Aprianus Doni Tolok
Selasa, 22 Mei 2018 - 00:26
Bagikan

Bisnis.com, NEW YORK - Warisan dan karya-karya seniman pop Amerika Robert Indiana, menjadi fokus utama dalam gugatan yang diajukan oleh Morgan Art Foundation kepada American Image Art pada Jumat (18/5/2018) di pengadilan federal Manhattan.

Morgan Art Foundation yang telah menjalin kerja sama selama dua tahun dengan Indiana, menuduh American Image Art dan beberapa pihak lain telah mengeksploitasi seniman, yang kini terbaring lemah di tempat tidur, dengan menempa beberapa karya terkenal sang seniman dan menjualnya kepada kolektor dengan nilai jutaan dollar.

Morgan Art Foundation mengatakan, terdapat skema kejahatan yang membuat Indiana tidak bisa berbuat apa-apa sejak memberikan surat kuasa kepada Jamie Thomas, untuk mengelola rumah dan karya-karyanya. 

Surat kuasa yang diberikan sejak dua tahun lalu, memungkinkan American Image Art dan pendirinya Michael McKenzie memperolah keuntungan dari nama besar Indiana dan karya-karyanya.

"Kami mengajukan gugatan ini untuk melindungi Robert Indiana dan warisannya," kata Luke Nikas yang mewakili penggugat seperti dikutip dari Reuters.

Gugatan yang terpapar dalam 53 halaman itu didasarkan pada kerusakan dan pelanggaran merek dagang, dan pelanggaran atas kontrak dan klaim lain. 

Menanggapi hal tersebut McKenzie menyanggah pendapat Morgan yang menuduhnya demikian.

“Saya merasa kasihan pada Robert Indiana. Dia adalah salah satu seniman hidup legendaris selain, atas [Andy] Warhol dan [Roy] Lichtenstein," katanya.

Indiana, yang menginjak usia 90 pada September mendatang adalah salah satu pelopor aliran seni pop yang dikenal melalui karya LOVE yang disusun per dua huruf dalam dua tingkat, dengan bentuk persegi dan pada huruf "O" dimiringkan secara diagonal ke kanan.

Dia menciptakan karya monumental tersebut pada 1965 sebagai kartu Natal untuk Museum of Modern Art di Manhattan. Kemudian gambar itu juga muncul di perangko Amerika pada 1973.

Sumber : Reuters
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro