Bisnis.com, JAKARTA - Desainer Amerika Kate Spade ditemukan tewas pada hari Selasa, (05/06) waktu setempat. Dia diduga tewas karena bunuh diri
Polisi mengatakan bahwa perempuan berusia 55 tahun itu ditemukan tidak responsif di apartemen Park Avenue, tempat dia gantung diri.
Dia meninggalkan catatan, tetapi pejabat itu tidak berkomentar tentang apa yang ditulisnya. Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian pada pukul 10:26 pagi.
Seorang pengurus rumah tangga menemukan Spade di kamar tidurnya tergantung dengan syal merah yang diikat ke kenop pintu, menurut polisi. Dia ditemukan sudah tidak sadar dan pengurus rumah tangga langsung menelepon 911.
Suami Spade berada di TKP. Sedangkan putri mereka, menurut seorang juru bicara polisi tidak tahu keberadaannya.
Kate Spade, salah satu yang pertama dari perancang kontemporer wanita Amerika berpengaruh pada 1990-an, membangun merek pada daya tarik pakaian dan aksesori yang membuat wanita tersenyum.
Dia adalah perwujudan dari estetika, dengan kacamata proto-1960-nya, kacamata tebal, dan senyuman ganjil.
Spade dan calon suaminya saat itu, Andy, meluncurkan Kate Spade pada tahun 1993. Dalam beberapa tahun, ia telah membuka toko SoHo dan mengumpulkan penghargaan industri.
Namanya menjadi singkatan untuk tas yang dengan instan digilai para wanita karir, kemudian gadis-gadis muda sebagai sebuah simbol status bagi semua kalangan perempuan Amerika ketimbang tas Fendi atau Chanel.
Pada tahun 1999, Spades menjual bisnis ini kepada Neiman Marcus Group, yang menjualnya kepada Liz Claiborne, Inc. pada 2006.
Spades meninggalkan Kate Spade pada tahun 2007, dan mengabdikan diri pada proyek-proyek lain. Spade mendedikasikan dirinya untuk keluarganya dan sebagai filantropi, dan pada tahun 2016, bersama dengan suaminya dan dua temannya, meluncurkan usaha baru, label aksesoris yang disebut Frances Valentine.
Dia sangat berkomitmen pada proyek itu sehingga dia mengatakan kepada wawancara bahwa dia telah mengubah nama keluarganya dari Spade menjadi Valentine.