Bisnis.com, PARIS - The Giacometti Institute yang berlokasi di Paris dibuka untuk umum mulai Selasa (26/6/2018). Tempat tersebut adalah rekonstruksi studio pematung Prancis Alberto Giacometti yang telah meninggal lebih dari lima dasawarsa lalu.
Yayasan Giacometti, yang memiliki sebagian besar karya sang seniman, memutuskan untuk membuat ulang studio, karena Giacometti selalu menekankan adanya hubungan kuat antara karya dengan lingkungan tempat karya tersebut dibuat.
Studio tersebut terletak di ujung jalan dari lokasi aslinya, di distrik Montparnasse, Paris, yang dikenal sebagai pusat seni yang berkembang pada pertengahan abad ke-20.
Kini, lusinan lukisan dan patung, yang diawetkan dengan hati-hati oleh sang istri setelah Giacometti meninggal pada 1966 disimpan di sana. Di dalamnya juga terdapat karya seni plester yang tidak pernah ditampilkan kepada publik sebelumnya.
Salah satu karya Giacometti yang fenomenal adalah patung L' Homme Qui Marche I (Walking Man) yang terjual di rumah lelang Sotheby, New York, pada 2015 dengan nilai lebih dari satu triliun.
Alberto Giacometti (10 Oktober 1901 - 11 Januari 1966) adalah pematung, pelukis, juru gambar, dan seniman dari Swiss. Mulai 1922, ia tinggal dan bekerja terutama di Paris tetapi secara teratur mengunjungi kampung halamannya Borgonovo untuk melihat keluarganya dan bekerja di bidangnya.
Pematung Paling Penting Abad ke-20
Dikutip dari wikipedia, Giacometti adalah salah satu pematung paling penting pada abad ke-20. Karyanya terutama dipengaruhi gaya artistik seperti Kubisme dan Surealisme.
Pertanyaan filosofis tentang kondisi manusia, serta perdebatan eksistensial dan fenomenologis memainkan peran penting dalam karyanya.
Sekitar tahun 1935 Giacometti meninggalkan gaya urealisnya untuk mengejar analisis komposisi figuratif yang lebih mendalam.
Giacometti menulis teks untuk majalah dan katalog pameran dan mencatat pemikiran dan gagasannya pada buku catatan dan buku harian.