Bisnis.com. JAKARTA -- Prof. Dr. Drs. Adri Patton, M.Si, rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) mengatakan, dibutuhkan intervensi agar keterampilan membaca anak-anak kelas awal meningkat.
Selain itu, katanya, ketersediaan buku yang relevan, metodologi mengajar yang efektif, sumber daya guru yang berkualitas dan kesempatan untuk membaca; merupakan kunci penting untuk membantu anak terampil membaca. Menghadirkan semua aspek ini membutuhkan kerja sama pemerintah, sekolah, dan masyarakat.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, mengatakan keterampilan termasuk membaca tidak tumbuh begitu saja. Keterampilan harus diajarkan dan dilatih sejak dari awal sekolah.
"Itu sebabnya keterampilan membaca menjadi kunci keberhasilan anak belajar di masa depan. Semakin baik keterampilan anak membaca, semakin baik pula prestasi belajarnya.” ujarnya dalam siaran persnya.
Meningkatkan keterampilan membaca siswa sekolah dasar menjadi tantangan pendidikan di Indonesia. Hasil Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) tahun 2016 yang dilakukan Kemendikbud menunjukkan, 46,83% siswa SD masih belum terampil membaca.
Di sisi lain, keterampilan membaca adalah kunci bagi anak bisa belajar dan berkembang. Hanya dengan terampil membaca, anak bisa mempelajari semua mata pelajaran. Terampil membaca maksudnya anak mampu membaca, paham isi bacaan yang dibacanya, dan mampu mengembangkan isi bacaan itu dengan bahasa sendiri.
Universitas Borneo Tarakan (UBT) bekerjasama dengan program kemitraan pendidikan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menggelar Seminar Nasional Pembelajaran Literasi Kelas Awal dengan tema “Mencerdaskan Indonesia dari Kelas Awal.”
Seminar ini dilaksakan pada 16-18 Juli 2018 di Auditorium Gedung Rektor UBT di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).Seminar ini bertujuan untuk menemukan solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa kelas awal.
Sebagai kemitraan penting antara Australia dan Indonesia, program INOVASI berupaya untuk meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi siswa jenjang sekolah dasar.
“Kami percaya bahwa kualitas pendidikan sangat penting bagi Indonesia, karena hal ini berkontribusi langsung terhadap pembangunan manusia dan masyarakat, serta angkatan kerja yang sehat dan produktif. Kami sangat bangga, dapat turut memberikan dukungan, salah satunya melalui program INOVASI,” ujar Michelle Lowe, Konselor Bidang Pembangunan Manusia, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Kedutaan Besar Australia Jakarta.
Mary Fearnley-Sander, Ph.D, Penasihat Strategi dan Perencanaan program INOVASI berkata, keterampilan literasi berkontribusi besar untuk mengembangkan kemampuan anak berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills-HOTS).
“Dibutuhkan perubahan kebijakan guna mendorong guru mampu mengubah proses pembelajaran serta memperkuat dukungan sekolah dan masyarakat agar bisa mencapai dua tujuan literasi di Indonesia. Tujuan yang pertama adalah peningkatkan level literasi yang lebih kompetitif, dan kedua adalah pengembangan seluruh potensi anak melalui penumbuhan budi pekerti di sekolah.”