Bisnis.com, JAKARTA – Wisata kuliner (food tourism) telah menjadi salah satu fokus utama dalam setiap kegiatan berwisata.
Berkuliner atau “icip-icip” dinilai merupakan aktivitas wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata tertentu. Makanan yang dinikmati biasanya adalah makanan khas yang autentik.
Ketua Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI) Santhi Serad mengungkapkan kuliner telah bertranformasi, bukan lagi sekedar makan biasa, namun menyimpan nilai-nilai kebudayaan dan cerita.
“Wisatawan enggak hanya sekedar makan, tetapi dapat cerita dan kisah,” katanya ketika ditemui Bisnis di Jakarta Selatan baru-baru ini.
Dia berpandangan, perkembangan wisata kuliner ini tidak lain didukung oleh maraknya media sosial yang memamerkan sejuta kuliner menarik dan unik disertai konten-konten yang padat isinya.
“Tetapi yang enggak didapatkan dari medsos adalah taste experience-nya. Jadi daya tarik untuk icip-icip secara langsung. Kalau memang pengen tahu banget kuliner lokal, harus menjelajah kuliner Nusantara. Dan memang sekarang komunikasi lewat medsos,” tuturnya.
Santhi menceritakan bahwa ACMI memiliki kegiatan menjelajah kuliner lokal di Indonesia yang bertujuan untuk semakin memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia lengkap dengan cerita dan budaya di dalamnya.
Di samping itu juga, dia mengungkapkan kegiatan seperti itu harapannya bisa membuat kuliner Indonesia bisa masuk ke dalam peta kuliner dunia.
Menurutnya, eksistensi makanan saat ini sangat kuat karena makanan memiliki kekuatan tersendiri dalam mempersatukan pencintanya. Jadi, eksplorasi terhadap kuliner dinilai memiliki porsi penting dalam perjalanan wisata.