Bisnis.com, JAKARTA -- Supaya batik semakin dilirik milenial, khususnya di panggung mode dunia. Salah satu label batik, Parang Kencana memberikan sentuhan gaya milenial dalam peragaan busana Plaza Indonesia Men’s Fashion Week (PIMFW).
Batik Parang Kencana menampilkan kolaborasi batik Indonesia dengan budaya Spanyol. Sekitar 32 koleksi yang diperagakan oleh model ini memiliki tema Torero.
Baca Juga Gaya Melancong Kaum Milenial |
---|
Torero sendiri terinpirasi dari pemain dalam olahraga adu banteng alias Matador. Lewat busana dengan gaya Matador, Parang Kencana ingin menunjukkan batik dapat terlihat lebih fashionable.
“Kita mau menampilkan sesuatu yang berbeda dari batik. Batik itu tidak kuno, tidak hanya melulu batik klasik Indonesia, tetapi batik Indonesia ternyata bisa digabungkan dengan kultur lain," ujar Meity Sutandi, Sales & Marketing Director Parang Kencana, ketika ditemui usai fashion show di Plaza Indonesia.
Detail embroidery pada kostum bull fighter dengan perpaduan inspirasi dari ornamen art nouveau menjadi salah satu daya tarik dalam koleksi ini, yang banyak diterapkan oleh seniman asal Spanyol.
Baca Juga Persona Dian Pelangi dalam Gaya Retro |
---|
Untuk memberikan kesan mewah koleksi ini menggunakan bahan seperti velvet, viscose, dan corduroy.
Parang Kencana mengeluarkan busana dalam potongan kemeja slim fit, celana high waist, vest, cape, dan crop top blazer. Tak hanya dipakai untuk pria, gaya busana tersebut juga bisa dipakai oleh wanita.
Sementara itu dari sisi permainan warna, Parang Kencana diperlihatkan lewat tiga sequence yakni putih-mocca, hitam-sogan, navy-mocca, dan hitam-merah. Warna hitam-merah inilah yang ditonjolkan sebagai ciri khas Matador.
Ke depannya tidak hanya terpaku dengan pasangan warna tersebut, tetapi Parang Kencana akan terus mengeksplor warna-warna lain. Parang Kencana ingin inovasi gaya busana terus berkembang di Indonesia.