Bisnis.com, Jakarta Obat AstraZeneca telah mampu menghalangi sel kanker untuk memperbaiki kode genetiknya. hal itu semakin mengurangi resiko buruk kanker ovarium di fase ketiga.
Dengan memberikan terapi maintenance untuk memperkuat kemoterapi, Lynparza menghentikan pertumbuhan tumor sebesar 60% dari tiga tahun percobaan pasien.
Hanya 28% dari mereka yang melakukan kemoterapi saja yang dapat terhindar dari perkembangan tumor tahap itu.
Pada tahun ke-empat, progression-free survival (PFS) merangking grup Lynparza masih diatas 50%, melawan 11% yang hanya melakukan kemoterapi.
“Hasilnya, kita dapat memberitakan hal baru tentang treatmen untuk diagnosa perempuan dengan kanker ovarium lanjut yang membawa mutase BRCA,” ucap Kathleen Moore, Profesor Pusat kanker Stephenson di Universitas Oklahoma. Seperti yang dikuti dari Reuters.
Sel kanker dengan mutasi BRCA telah berkurang kemampuannya untuk mengembalikan DNA mereka yang rusak selama pembelahan sel. Hal ini merupakan pendorong dibalik mutasi kanker.
Lynparza dan obat-obatan lain yang berada dikelasnya yang disebut dengan PARP (zat yang mencegah pertumbuhan) di desain untuk menghalangi apa yang tersisa dari mekanisme perbaikan DNA. Sehingga sel-sel kanker BRCA bermutasi gagal untuk bereplikasi dan tumor tidak dapat lagi mempertahankan dirinya sendiri.