Bisnis.com, JAKARTA - Presidential Hospital RSPAD Gator Subroto akan menerima setidaknya 1.000 pasien dari Vietnam untuk diberikan tindakan medis yang dikenal dengan istilah brainwash melalui metode Digital Substraction Angiogram.
Kepala RSPAD Gatot Subroto Dr. dr. Terawan Agus Putranto mengatakan selama ini ratusan pasien mengantri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan itu. Kehadiran Clinique Suisse diyakini akan memberikan kepastian dan pelayanan medis tersebut bagi pasien di Vietnam.
"Saya kira Digital Substraction Angiogram akan diterapkan ke 1.000 pasien selama selama bulan ke depan," katanya usai menandatangani nota kesepahaman dengan Clinique Suisse di RSPAD Gatot Subroto, Senin (12/11/2018).
dr. Terawan mengatakan selama ini dirinya telah melakukan regenerasi terhadap 7 tenaga dokter sehingga mempercepat proses DSA pada pasien. Dalam satu hari, tim dokter menangani setidaknya 30 pasien dibantu oleh tiga alat medis guna menunjang penanganan DSA.
Selama ini, ratusan pasien dari Vietnam menjadi salah satu negara yang menerima penanganan medis tersebut. Agar tidak mengganggu masyatakat Indonesia, mereka memberikan kuota sekitar 5 orang untuk pasien Vietnam per hari.
Meski sempat menjadi kontroversi di dunia medis namun dr. Terawan tetap melakukan metode ini. Kebanyakan masyarakat lebih mengenalnya dengan istilah terapi brainwash melalui metode diagnostik DSA.
Komisaris Utama Clinique Suisse Harianto mengatakan pengakuan terhadap DSA ini akan menjadi salah satu tolok ukur bagi Indonesia untuk menerapkan medical tourism. Pasalnya selama ini di level Asia Tenggara penanganan medis masih lebih dikenal di Singapura dan Malaysia.
"Treatment DSA bisa jadi unggulan yang dapat dijalankan oleh RSPAD untuk tembus pasar mancanegara. Kami sudah mendatangkan sebagian pasien dari Vietnam," ujarnya.
