Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu boy band tertua dan terpopuler di Jepang, Arashi, akan menangguhkan aktivitas manggung pada akhir 2020.
“Saya ingin hidup bebas. Dengan meninggalkan dunia (hiburan) ini, saya ingin melihat hal-hal yang belum pernah saya lihat,” kata pemimpin band Atashi, Satoshi Ono, seperti dilansir dari Japan Today, Senin (29/1/2019).
Keputusan itu muncul setelah Ono, 38, mengatakan kepada empat personel Arashi lainnya pada Juni 2017 bahwa dia ingin pergi setelah 20 tahun berkarir.
Keempat personel lainnya adalah Sho Sakurai, 37, Masaki Aiba, 36, Kazunari Ninomiya, 35, dan Jun Matsumoto, 35, mengamini hal itu.
“Kami membahas ini berkali-kali di antara kami berlima, dan pada akhirnya menyimpulkan bahwa kami harus menangguhkan aktivitas kami,” jelas Ono di situs web penggemar resmi pada hari sebelumnya.
Band yang dikelola oleh agensi hiburan raksasa Jepang, Johnny & Associates Inc ini telah aktif sebagai grup dan secara individu.
Tidak hanya dalam bermusik, tetapi juga dalam film, drama Jepang, variety show, serta iklan sejak memulai debut pada 1999.
Keputusan Arashi untuk menghentikan sementara aktivitas mereka pada akhir tahun depan ini mengguncang jutaan penggemar di seluruh Jepang dan Asia. Ini tentunya menimbulkan kekecewaan, seperti halnya ketika SMAP, grup pop serupa, terlebih dahulu dibubarkan pada 2016.
Berita tentang keputusan kelompok ini nyatanya menyebar ke seluruh Asia dengan sangat cepat. Kata-kata yang berhubungan dengan Arashi menjadi pencarian populer di Weibo, situs microblogging China, dengan banyak komentar, “Saya tidak bisa menerima ini” dan “Ini sangat tiba-tiba dan tidak terduga”.
Reaksi serupa terjadi di Taiwan. “Fans menangis”, demikian bunyi koran Taiwan dalam edisi online-nya. “Fans terkejut dan tidak percaya,” tambahnya.
Anggota Arashi sangat dicintai di Jepang karena mendorong komunitas Jepang yang mengalami bencana alam.
Ketika pariwisata di Jepang terpukul setelah krisis nuklir di Fukushima Prefektur yang dipicu oleh gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011, Arashi berpartisipasi dalam sebuah film “Message from Japan” yang ditayangkan di 133 negara dan wilayah, mendesak orang untuk mengunjungi Jepang lagi.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (29/1/2019), kelima anggota ini menjadi pengisi tetap di acara televisi Jepang. Mereka juga muncul dalam iklan untuk Japan Airlines Co. dan Japan Post Holding Co., yang keduanya merupakan mitra resmi Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade.