Herpes di wajah yang disebabkan Virus Varicella-Zoster./Istimewa
Health

Tips Sehat, Cara Tepat Mencegah Herpes Zoster

Redaksi
Sabtu, 19 Juli 2025 - 06:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Herpes atau cacar api merupakan penyakit menular yang dapat menjangkit anak-anak hingga orang dewasa, yang terjadi di sekitar kulit.

Data Kementerian Kesehatan yang dikutip dari 13 rumah sakit yang memiliki pendidikan spesialis kulit, terdapat sekitar 6% pasien yang datang terdiagnosis HZ, dan menjadikannya salah satu dari 10 besar penyakit terbanyak di departemen dermatologist kulit dan kelamin.

Banyak upaya yang dilakukan untuk mencegahnya, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat disertai program vaksinasi herpes zoster.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)  Hanny Nilasari mengatakan upaya untuk mencegah herpes zoster, harus sejalan dengan gaya hidup seimbang, terutama bagi orang-orang dewasa maupun lansia. Lifestyle yang sehat menjadi cara untuk mencegah penularan herpes zoster.

Cara mencegah paparan herpes zoster:

1. Vaksinasi Herpes Zoster

Vaksin zoster menjadi langkah pencegahan utama untuk menghindari munculnya herpes zoster dan mengurangi risiko komplikasi yang akan terjadi kedepannya. Vaksin ini direkomendasikan terutama untuk:

- Orang usia 50 tahun ke atas

- Orang dewasa dengan imunitas rendah, misalnya penderita diabetes, autoimun, atau yang sedang menjalani kemoterapi.

Pelaksanaan vaksinasi ini dapat menurunkan risiko herpes zoster hingga 90% dan mengurangi risiko neuralgia pascaherpes. 


2. Menjaga dan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Menurut dr. Hanny, pencegahan tidak hanya mengandalkan vaksin, tetapi juga harus dilakukan bersama dengan gaya hidup sehat, agar sistem kekebalan tubuh terjaga secara optimal. Berikut, langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:

- Mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi (vitamin, mineral, dan antioksidan).

- Rutin berolahraga.

- Tidur cukup dan berkualitas.

- Mengelola stres dan menjaga kesehatan mental.


3. Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Sebelum melakukan vaksinasi, masyarakat membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan kondisi kesehatan dan kebutuhan vaksin tersebut. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan:

- Konsultasi kepada dokter spesialis dalam maupun spesialis kulit dan kelamin.

- Pengecekan riwayat penyakit kronis yang diderita.

- Pemeriksaan fisik atau laboratorium bila diperlukan.

Edukasi merupakan salah satu hal terpenting yang wajib diberikan kepada masyarakat, terutama kelompok lansia dan riwayat penyakit kronis. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan kesadaran pentingnya pencegahan sejak. Perlu diketahui bahwa pencegahan dalam bentuk vaksinasi memiliki efek samping.

“Karena bagaimana efek samping dari pemberian vaksin, membuat pasien harus diobservasi secara tepat untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan,” ungkap dr. Hanny.

Dia mengungkapkan bahwa efek samping tersebut masih dalam kategori yang tentunya dapat ditoleransi. Efek samping yang dirasakan berupa nyeri, kemerahan di area kulit, timbulnya lentingan merah, demam, sakit kepala, dan lainnya yang gejalanya masih ringan.

Dia juga menegaskan bahwa, penyakit ini dapat muncul setelah 5–7 hari setelah gejala awal. Jika pengobatan dan penanganan yang dilakukan cepat, terutama 3x24 jam maka risiko infeksi dan komplikasi akan mudah untuk dicegah. (Maharani Dwi Puspita Sari)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro