Bisnis.com, JAKARTA — Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo oleh pemerintah daerah setempat, tidak mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata yang terletak di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur itu.
Pelaksana tugas Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Budijanto Ardiansjah mengatakan, pihaknya belum melihat adanya penurunan jumlah wisatawan yang memilih Pulau Komodo sebagai tujuan destinasi.
"Orang justru lebih berbondong-bondong untuk melihat (Pulau Komodo) sebelum ditutup," ujar Budi kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Menurutnya, Pulau Komodo menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Objek wisata itu menjadi special interest sendiri bagi wisatawan.
"Memang itu special interest. Beberapa tahun yang lalu karena sering dipromosikan jadi semua kalangan ke sana. Kalau bisa dikatakan masuk lima besar sebenarnya," kata Budi.
Budi mengungkapkan yang sempat menjadi kendala dalam mempromosikan Pulau Komodo justru terkait harga tiket masuk yang dipatok kemahalan, yakni sebesar US$500 per orang bagi turis asing.
"Itu yang kemaren dikomplain karena kemahalan. Menurut saya nggak apa-apa, malahan komodo itu memang harus dibuat eksklusif karena itu kan memang taman geopark yang harus dilestarikan."
Sementara itu, sebelumnya diberitakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan membentuk tim terpadu untuk melakukan kajian tentang kemungkinan penutupan sementara Pulau Komodo.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Wiratno berujar apabila berdasarkan rekomendasi tim terpadu Pulau Komodo diputuskan untuk ditutup sementara waktu maka paket-paket wisata yang telah terlanjur dijual tetap dapat dilanjutkan hanya para turis tidak diperbolehkan untuk masuk kawasan Pulau Komodo.