Bisnis.com, JAKARTA -- Meski menghasilkan karya yang memiliki hak cipta, tapi musisi Indonesia tak serta merta mendapatkan royalti dengan nilai yang signifikan dan akhirnya mengandalkan pendapatan dari konser serta penjualan merchandise.
Anggota band Endank Soekamti Erik Kristianto mengatakan pendapatan dari konser lebih besar sekitar 100 kali dibanding royalti yang biasa diterimanya. Dia mengaku kerap mendapat royalti dari Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI) tiga bulan sekali.
"Semakin ke sini semakin bagus [pembayaran royalti], semakin tertib kasih laporan. Tapi kalau satu-satunya sumber penghidupan ya tidak. Kan masih ada off air dan lain-lain," ujar Erik kepada Bisnis, Senin (11/2/2019).
Selain dari acara off air, pendapatannya berasal dari penjualan merchandise band. Hasil penjualan merchandise dianggapnya sebagai pendapatan pasif, sama seperti royalti.
Erik menyebut kontribusi royalti bagi pendapatan tiap personil Endang Soekamti tidak mencapai 5%. Dia menilai kontribusi dan nilai royalti yang rutin didapatkannya dipengaruhi sejumlah faktor, seperti sistem pemungutan royalti belum bagus atau mungkin karena tidak lakunya karya musik yang dimiliki Endank Soekamti.
Pernyataan lain disampaikan Adam Muhammad Subarkah, bassis Sheila On 7, yang mengaku tak mengandalkan royalti untuk memenuhi hidupnya. Dia menuturkan pendapatannya banyak bersumber dari hasil konser yang dilakukan Sheila On 7 tiap bulan.
Penghasilannya tak menentu, tergantung dari jumlah konser yang dijalani bandnya.
Bahkan, Adam mengaku punya target konser yang dilakukan bandnya, yakni 4 kali dalam sebulan. Tetapi, tak jarang Sheila On 7 tampil di panggung kurang dari target tersebut.
"[Penghasilan dari merchandise] Jelas enggak sebanyak manggung karena kan kami bukan mass production. Masih produksi untuk penggemar Sheila yang mau memakai, itu saja," ucapnya.