Bisnis.com, JAKARTA - Dell Technologies mengadakan studi secara global mengenai Gen Z, orang-orang yang lahir setelah 1996, hasilnya generasi tersebut memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi.
Khusus untuk Indonesia, studi "Gen Z: masa depan telah tiba" menunjukkan Gen Z sangat percaya diri tentang keterampilan teknologi mereka dan optimistis kemampuan tersebut dibutuhkan di dunia kerja yang serba digital.
"Bagi Gen Z, teknologi bukan hanya alat untuk mendorong kemajuan manusia, tapi, juga sebagai sarana untuk memeratakan pemberdayaan informasi," kata Managing Director Dell EMC Indonesia, Catherine Lian, di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Berdasarkan riset ini, 68% responden menilai pendidikan mereka tergolong "baik" atau "sangat baik" dalam mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja. Lebih dari separuh responden, 85%, meyakini teknologi dan otomasi akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dengan mencegah bias dan diskriminasi.
60% menjawab mereka menginginkan pekerjaan yang melibatkan mereka dalam teknologi, baik berupa penelitian maupun pengembangan.
Pendekatan generasi Z terhadap pekerjaan tidak selalu berorientasi materi, 47% percaya pekerjaan memiliki arti dan tujuan yang lebih dari sekedar mendapatkan gaji. 41% meyakini pekerjaan harus bisa memberi keterampilan dan pengalaman baru.
93% responden mengakui saat ini merupakan zaman kerja sama mesin dengan manusia, 56% diantaranya berpendapat manusia dan mesin merupakan tim yang terintegrasi. Sementara itu, 37% lainnya melihat mesin sebagai alat yang digunakan sesuai kebutuhan.
Meski pun generasi Z sudah berinteraksi dengan teknologi sejak lahir dan akrab dengan media sosial, mereka masih menganggap penting interaksi manusia di tempat kerja.
57% responden menyukai komunikasi langsung bertatap muka dengan rekan kerja mereka, 3% menyatakan komunikasi melalui pesan singkat merupakan pilihan terakhir. 79% mengharapkan dapat belajar langsung ke rekan kerja, bukan secara online.