Bisnis.com, BUDAPEST – Buda dan Pest adalah dua penggalan kata yang menjadikan nama ibu kota Hungaria. Bukan sekadar penggalan kata, tetapi juga bermakna dua nama daerah yang dipisahkan oleh sungai Donau.
Banyak arti dari dua kata tersebut. Namun, menurut Jeno Banky, pemandu wisata setempat, pemahaman masyarakat bahwa Buda berarti tempat ketinggian, sedangkan Pest adalah dataran rendah.
“Memang ketinggiannya hanya sekitar 200-300 meter di Buda, sedangkan di Pest ketinggian bisa lebih rendah dari sungai [Donau],” ujarnya saat memandu rombongan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam rangka kunjungan kerja sama dengan Parlemen Hongaria, Selasa (12/2/2019) waktu setempat.
Total luas kota Budapest mencapai 525 km², atau dua kali lipat dari luas kota Bekasi, tetapi lebih kecil dari DKI Jakarta yang mencapai 661 km². Namun, jumlah penduduk di daerah itu hanya sekitar 2 juta. Total warga Hongaria 20 juta.
“Tetapi jumlah wisatawannya mencapai 50 juta per tahun. Jadi penggerak ekonomi di negara ini memang dari wisatawan,” kata Ratih Dewi, Sekretaris Kedua Protokoler Konsulat KBRI Budapest.
Masuk akal apa yang dikatakan Ratih Dewi. Pasalnya, Budapest disebut-sebut sebagai salah satu kota paling indah di Eropa. Condé Nast Traveler menobatkan sebagai kota terbaik kedua dunia, sedangkan Majalah Forbes menyebut tempat terindah ketujuh untuk tinggal di Eropa.
Berdasarkan keterangan di Wikipedia, sejarah panjang mewarnai kelahiran kota Budapest. Bahkan, kota itu dibangun sebelum masehi oleh bangsa Kelt, etnis bangsa Eropa Tengah. Kemudian pada abad ke-1 M sempat diduduki bangsa Romawi.
Kemudian silih berganti bangsa lain sempat menguasai Hongaria, mulai dari kekaisaran Bulgaria, bangsa Tartar, hingga Kesultanan Utsmaniyah. Namun, sejatinya bangsa besar yang menguasai kawasan Hongaria adalah suku Magyar.
Suku Magyar diperkirakan berasal dari Asia Tengah, yaitu antara sungai Volga dan pegunungan Ural. Pada abad Ke-9 mereka mengembara ke Barat dan menetap di wilayah Eropa Tengah dan Timur yang dikelilingi suku-suku bangsa Slavia dan Jerman.
Arpád, seorang pemimpin kelompok suku Magyar pada tahun 896 berhasil membangun Dinasti Árpád yang berkuasa sampai abad XIII. Adapun agama Katholik masuk ke Hongaria pada abad Ke-10 semasa Raja István (King Stephen) yang merupakan pendiri negara Hongaria.
Setelah membuka lembaran baru, pada abad 18 pembangunan di kota Budapest dilakukan secara besar-besaran. Mulai dari gedung parlemen, lapangan monumen pahlawan, Royal Palace, hingga tempat bersejarah lainnya.