Bisnis.com, JAKARTA - Penyanyi Rayi Putra Rahardjo yang akrab dikenal Rayi RAN menyukai sneaker gara-gara mengidolakan pebasket Michael Jordan sejak SD. Namun pada waktu itu, dia masih terlalu belia untuk mengoleksi sneaker. “Waktu dulu masih dikasih sepatunya satu buat sekolah, satu buat jalan,” kisahnya.
Saat ini, Rayi telah mengoleksi sekitar 60 pasang sepatu yang hampir semuanya bermerek Nike. Makin langka sneaker, makin melambung tinggi harganya.
Rayi memiliki Nike Air Yeezy, sepatu kolaborasi Nike dengan Kanye West yang pertama kalinya. “Dulu saya beli masih harga toko, sekarang harganya bisa sampai AS$2.000 (Rp28 juta),” ujarnya.
Koleksi-koleksi Air Jordan miliknya dirawat betul dengan baik. Rayi kerap membersihkan sepatunya sendiri dengan tisu basah khusus.
Apabila sepatu sudah terlalu kotor, baru dia menggunakan jasa laundry sepatu. Menurutnya zaman sekarang sudah makin maju untuk perawatan sepatu seperti spray sepatu yang dapat melindungi sepatu dari cairan.
Soal sneaker lokal Rayi memiliki pandangan sendiri. Baginya sneaker lokal sudah mulai mengejar ketertinggalan dari segi desain dan kualitas.
“Tetapi mungkin untuk teknologi air system atau pegas dan lain-lain, mungkin masih sulit untuk dikejar,” katanya. Tetapi dia mengamini kalau sneaker kasual milik Indonesia sejak dahulu memang sudah berkualitas.
Pria kelahiran 1987 ini percaya bahwa dari segi desain, sneaker lokal juga makin unggul. Hal ini terkait juga dengan makin banyaknya generasi milenial yang menggandrungi sneaker dan lebih terbuka terhadap berbagai merek dalam negeri.
Dia berharap desain sneaker lokal seharusnya makin independen dan tidak merujuk pada sneaker luar negeri. “Semoga ke depannya bakal muncul sneakers designer hebat dari Indonesia, amin,” ujarnya berharap.
Ibarat lagu, Rayi memandang sneaker produk lokal akan makin diterima dan digemari masyarakat apabila berkarya dengan inovatif. Sama seperti masyarakat yang menyukai lagu tanpa memandang asal negara, sneaker pun memiliki kesempatan seperti itu. “Kalau lagu enak, kita pasti mau dengerin. Sama halnya juga dengan sepatu, semoga memang secara kualitas dapat bersaing,” tambahnya.
Menurutnya sneaker lokal bisa mendapat tempat di hati pencinta sneaker di Indonesia. Seperti baru-baru ini ketika Jakarta Sneakers Day berlangsung, salah satu merek lokal merilis sneaker limited edition dan langsung habis terjual dalam hitungan menit. Dia mengaku kaget sekaligus juga bangga, bahwa ternyata anak-anak Indonesia dengan antusias mengapresiasi produk lokal.