Bisnis.com, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Direkorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri Deputi Pemasaran menggelar Demo Day KATAPEL batch 2 di Hotel Shangrilla Jakarta.
Kegiatan ini dalam rangka memfasilitasi para pelaku kreatif di subsektor Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Film dan Animasi, TV, dan Radio untuk komersialisasikan Kekayaan lntelektual / IP (Intellectual Property).
Demo Day merupakan puncak dari rangkaian KATAPEL Batch 2. Para peserta sebelumnya juga telah dibekali pengetahuan melalui short course yang menghadirkan para ahli dan mentor.
20 IP yang memasuki fase Top 20 diminta untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan dalam short course dan akan dipertemukan dengan undangan yang terdiri dari Brand Owners, Potential Investors, dan juga License Buyers.
Marchella FP, Penulis Buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (nktchi) yang menjadi salah satu pemapar materi memaparkan bahwa IP yang dibutuhkan Indonesia adalah sebuah karakter yang dapat menjadi karya yang menjual dan memahami pangsa pasar yang ingin di tuju.
“Menurutku bisnis dan kreatif adalah dua hal yang berbeda. IP bukan hanya sekedar untuk membuat sebuah karya atau mebuat karakter, tapi lebih bagaimana cara kita untuk menjual karya kita kepada orang-orang” jelasnya.
Menurutnya, pengembangan bisnis IP akan semakin baik dengan adanya tim atau adanya pihak yang saling berkolaborasi untuk terlibat.
“Sebenernya butuh tim dan banyak pihak jadi menurutku, bicara tentang IP, Indonesia sudah banyak banget yang bagus tapi butuh pendampingan dan tim yang solid dan katapel ini membantu bagaimana caranya IP untuk bisa dijual, karena IP tidak sekedar karya yang bagus untuk pribadi tapi harus bagus untuk klien brand dan pihak yang membutuhkan” tambahnya.
Marchella menambahkan bahwa jika sekarang para kreator masih membutuhkan bagaimana cara untuk mendeveloping karakter, serta harus memahami brand adsense dan memiliki pesan besar yang ingin disampaikan setelah mendevelop sebuah karakter.
“Orang semakin banyak yang tau akan jadi lebih mudah untuk masuk ke dalam dunia bisnis dan dijual ke berbagai pihak entah itu agensi, bisnis partner, atau memang berbagai bentuk lainnya” ujarnya.
Lulusan jurusan DKV, Universitas Bina Nusantara ini memberikan pesan bagi para pelaku yang menjadi kreator agar dapat bertahan di industri kreatif ialah dengan memiliki semangat dan kegigihan.
“Persistensi udah pasti. Harus pelajari IP luar bagaimana untuk tetap konsisten, untuk selalu produksi bukan hanya tentang berfikir untuk menjual saja tapi kira-kira ini jangka panjang akan seperti apa bentuk kedepannya” ungkapnya.