Bisnis.com, JAKARTA— Air minum memang memberikan kecukupan hidrasi bagi tubuh, sekaligus juga bermanfaat bagi kesehatan yakni untuk proses detoksifikasi dan lain sebagainya. Tanpa air minum, manusia bisa mengalami dehidrasi yang berdampak negatif bagi kesehatan.
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menjadi konsumsi sehari-hari sebagian besar masyarakat. Alangkah baiknya apabila mengonsumsi AMDK yang sudah lulus uji yakni tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung zat berbahaya bagi tubuh.
Setidaknya ada 4 tipe AMDK yang beredar di masyarakat yakni air mineral, air demineral, air beroksigen, dan air alkali. Dari berbagai jenis AMDK ini, beberapa di antaranya diklaim memiliki manfaat mujarab untuk menyembuhkan sakit penyakit. Apakah hal tersebut benar?
Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) dokter spesialis gizi Diana Sunardi menjelaskan bahwa terdapat mitos dan fakta mengenai AMDK yang perlu diluruskan dalam masyarakat. Hal ini penting dijelaskan dengan tuntas agar masyarakat bijak memilih AMDK yang dikonsumsi. Berikut ini penjelasannya.
AIR MINERAL
Air mineral tidak melewati proses pembuatan tambahan. Air jenis ini memiliki pH 6,5-8,5. Secara alami air mineral mengandung mineral dalam jumlah tertentu seperti natrium, kalsium, zinc, florida, magnesium, kalium, silica, dan sebagainya.
Mitosnya, kandungan mineral di dalam air mineral dianggap berbahaya bagi tubuh. Padahal kandungan mineral dalam air mineral dibutuhkan dan bermanfaat bagi tubuh.
AIR DEMINERAL
Air minum jenis ini biasanya mengalami proses destilasi atau de-ionisasi terlebih dahulu. Adapun air demineral memiliki pH 5,0-7,5, cenderung lebih asam. Air minum jenis ini sama sekali tidak memiliki kandungan mineral karena melalui proses destilasi tadi. Banyak orang yang kurang mengenal jenis air ini.
Menurut telaah kritis yang dilakukan IHWG, konsumsi air demineral jangka panjang dapat menyebabkan defisiensi atau kekurangan vitamin B12.
AIR BEROKSIGEN
Jenis air ini adalah AMDK biasa berbahan air mineral maupun air demineral yang ditambahkan oksigen. Tingkat pH nya tergantung kepada bahan dasarnya. Kandungan mineralnya juga tergantung pada bahan dasarnya.
Air oksigen diklaim bermanfaat bagi tubuh seperti untuk sirkulasi darah dan jantung, membuat segar, , membersihkan wajah yang berjerawat, detoksifikasi, menyuplai oksigen dalam tubuh, dan memenuhi ion tubuh.
Telaah kritis IHWG menemukan bahwa sebetulnya air beroksigen tidak terbukti dapat memperbaiki status hidrasi lebih cepat dibandingan dengan air biasa. Air beroksigen juga tidak terbukti dapat meningkatkan performa fisik.
AIR ALKALI
Air alkali adalah air yang melewati proses penambahan garam atau melalui elektrolisis. Proses tersebut menyebabkan sifat air menjadi basa dengan pH 8,5-9,97. Air alkali memiliki kandungan mineral.
Banyak orang yang minum air ini dengan harapan bahwa air alkali dapat mengatasi dehidrasi, mempelancar pencernaan, menetralisir lemak dan racun, dan melancarkan peredaran darah.
Dari hasil telaah kritis IHWG menemukan bahwa air alkali tidak dapat meningkatkan pH darah. Tetapi soal memperbaiki status hidrasi, air jenis ini terbukti bermanfaat. Tetapi pada dasarnya memperbaiki status hidrasi dapat dilakukan dengan air biasa.