Bisnis.com, JAKARTA – Semua orang tua ingin anak-anak mereka menjadi orang yang sukses sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing. Namun, menemukan bakat dan minat anak kerapkali menjadi kesulitan tersendiri bagi orang tua.
Pemerhati Pendidikan, Pengembang Kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter Kemdikbud Doni Koesoema A. berpendapat bahwa minat dan bakat seharusnya sudah diamati oleh orang tua sejak anak masih kecil, setidaknya ketika Sekolah Dasar (SD).
Di samping mengamati dan memperhatikan preferensi anak, orang tua juga harus bertanya tentang keinginan anak, kaitannya dengan menggali bakat dan minatnya.
Misalkan bakat di musik, genre musik seperti apa yang paling disukainya atau alat musik apa yang suka dimainkannya. Di samping itu, pahami juga kecenderungan anak lebih suka bekerja sendirian atau bekerja kelompok.
“Intinya ada dua sisi, anak menyampaikan keinginan atau orang tua mengamati. Atau yang ketiga, orang tua menawarkan alternatif tentang profesi di masa depan,” tuturnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Dia menjelaskan bahwa dalam upaya menemukan bakat dan minat anak, orang tua bisa memaksa anaknya untuk belajar sesuatu yang diharapkan.
Misalnya, memaksa anak les piano. Dengan susah payah berlatih, pada akhirnya anak bisa atau bahkan mahir dalam bermain piano.
“Jadi, ada peranan orang tua yang lebih aktif di zaman sekarang. Dipaksa, kalau memang anak enggak bisa menentukan secara spesifik,” jelasnya.