Bisnis.com, SOLO – Pasar Klewer merupakan pasar tradisional di Solo yang memiliki komoditas utama berupa fashion. Berbagai jenis baju, seragam olah raga, seragam sekolah, batik dan sebagainya, ada di sana. Namun bukan hanya itu saja yang bisa kita dapatkan ketika mengunjungi pasar yang lokasinya dekat dengan Keraton Solo ini.
Ada beberapa menu kuliner menarik yang bisa ditemui baik di dalam pasar maupun di sekitarnya. Sebut saja Tengkleng Klewer Bu Edi. Menu legendaris itu mungkin sudah dikenal masyarakat luas terutama para pencinta kuliner Solo. Saat ini lokasi lapaknya ada di area parkir Masjid Agung Solo sisi selatan. Atau di sisi barat Alun-alun Utara Keraton Solo. Meski ukurannya tidak besar, lapak itu tidak pernah sepi pembeli. Bahkan pembeli harus mengambil nomor antrean agar bisa mendapat antrean.
Tengkleng merupakan masakan olahan kambing. Biasanya bagian kambing yang dimasak tengkleng adalah bagian kepala, kaki dan tulang serta jerohan. Kambing dimasak dengan bumbu-bumbu rempah serta santan encer.
Sedikit berjalan ke timur dari lapak Tengkleng Klewer Bu Edi, terpatnya di deretan kios pasar darurat Pasar Klewer, ada Bakso Pawiroredjo. Bakso ini konon sudah ada sejak 1952. Dulu lokasinya berada di Pasar Klewer sisi timur. Tersedia bakso babat, bakso daging dan bakso komplit. Untuk Bakso komplit bisa dinikmati dengan membayar Rp20.000. Bakso komplit terdiri dari empat butir bakso sapi, irisan daging, irisan babat, mi kuning dan bihun serta pangsit goreng. Untuk tampilan, bakso ini memiliki kuah bening. Meski menggunakan daging dan babat, kuah tidak berlemak.
"Untuk gajih memang tidak kami pakai, agar kuah tetap segar," kata pengelola warung bakso, Dimas, kepada Solopos.com, Jumat (26/7/2019).
Bakso Prawirorejo (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)
Lalu jika kita mengunjungi bangunan Pasar Klewer sisi barat, atau di bangunan pasar yang baru, tepatnya di lantai II, akan menemui area kuliner. Lokasi tersebut disiapkan untuk menampung para pedagang kuliner termasuk jajanan yang dulu berjualan di Pasar Klewer dan sekitarnya sebelum pasar terbakar. Setelah dibangun, lantai II terutama sisi timur, disulap menjadi semacam food court dengan kemasan pasar tradisional.
Ada banyak menu kuliner yang bisa dinikmati di lokasi tersebut. Bagi pencinta menu wedangan bisa datang ke Hik Pak Min. Di lapak lain ada juga gudeg ceker, nasi rames, kupat tahu, sop buntut dan sebagainya. Solopos.com pun mencoba mendatangi salah satu lapak, yaitu di lapak Selat Solo Sasmito. Di hari yang panas, menu selat solo dan es campur, ternyata cukup menggoda.
Es campur (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)
Satu porsi selat terdiri dari irisan kentang goreng, daging sapi, telur bumbu cokelat, sayur dan acar yang disiram dengan kuah khas selat Solo yang segar. Satu porsi selat Solo dijual dengan harga Rp17.000. Sedangkan untuk es campur dijual dengan harga Rp12.000. Sasmito mengaku sudah berjualan selat di Pasar Klewer sejak sekitar tahun 1990.
"Awalnya dulu sekitar 1977 saya jualan es dulu. Baru kemudian bertahap menambah menu-menu yang ada saat ini," kata dia kepada Solopos.com.