Ilustrasi/Istimewa
Entertainment

Pameran Senirupa : Galeri Nasional Gelar Pameran Koleksi Nasional Lini Transisi

Reni Lestari
Kamis, 1 Agustus 2019 - 19:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Galeri Nasional Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggagas dan menyelenggarakan Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional.

Pameran yang menampilkan karya seni rupa koleksi negara ini merupakna gelaran pengganti pameran lukisan koleksi istana yang selama 3 tahun ke belakang rutin digelar mulai 2016. 

"Tahun ini pameran seni rupa koleksi istana berhenti dulu," kata Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto di Jakarta,  Kamis (1/8/2019). 

Pameran Koleksi Nasional pertama kali dihelat pada 2018, dengan melibatkan institusi dan instansi pemerintah yang memiliki karya seni rupa sebagai koleksi negara, di antaranya Museum Aceh, Dewan Kesenian Jakarta, dan Museum Sejarah Jakarta  UP Museum Kesejarahan Jakarta. 

Pada 2019, pameran ini kini kembali digelar untuk yang kedua kali tepatnya pada 1-31 Agustus 2019, dengan melibatkan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik UP Museum Seni, Museum Sejarah Jakarta–UP Museum Kesejarahan Jakarta, dan Museum Bank Indonesia. 

Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional #2 mengangkat tajuk Lini Transisi, dengan tim kurator pameran antara lain Suwarno Wisetrotomo, Rizki A. Zaelani, Teguh Margono, dan Bayu Genia Krishbie. 

Melalui 50 karya yang terdiri atas lukisan, patung, instalasi, dan video, pameran menampilkan karya-karya yang diciptakan sejak tahun 1950-an hingga tahun 1980-an oleh 40 seniman Indonesia. 

Gagasan kuratorial Lini Transisi adalah cara untuk menemukan karya-karya yang menunjukkan tanda-tanda perubahan penting dalam perkembangan seni rupa Indonesia, khususnya di era peralihan rezim pemerintahan Indonesia yang berbeda selepas era kemerdekaan.

Pameran tidak menampilkan karya-karya seni rupa kontemporer Indonesia yang dianggap para ahli sebagai perkembangan seni rupa yang lebih dekat pada kelangsungan era Reformasi Indonesia.

Pustanto mengatakan  ada tiga poin penting dalam penyelenggaraan pameran ini. Pertama, kerja sama antarinstansi dan institusi pemerintah merupakan suatu perwujudan upaya bersama antarlembaga pemerintah dalam mengumpulkan data, mendokumentasikan, mempublikasikan, serta pelindungan terhadap karya-karya seni rupa koleksi negara. 

Kedua, dengan mempublikasikan karya-karya koleksi negara ke hadapan publik, maka hal tersebut merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban negara dalam memberikan kesempatan dan akses kepada publik untuk mengapresiasi, mendapatkan pengetahuan atau wawasan, serta mempelajari lebih dalam terkait seniman maupun karya seni rupa koleksi negara Indonesia. 

Ketiga, gelaran ini tidak hanya untuk menampilkan karya seni rupa koleksi negara untuk dinikmati saja, melainkan sebagai upaya untuk menjamin keberlangsungan karya tersebut sehingga dapat diketahui dan dimanfaatkan secara positif oleh generasi masa depan. 

"Mewujudkan pameran ini berarti mengapresiasi seniman dan juga karya-karyanya, menyelamatkan aset negara, sekaligus melestarikan warisan dan identitas bangsa," ujarnya. 

Pameran Lini Transisi mencoba mengumpulkan tanda-tanda penting mulai dari karya-karya dengan kecenderungan kontekstual, abstrak, serta kecenderungan dekoratif yang secara umum saling menunjukkan berbagai irisan pengaruh dan persoalan yang berkaitan.

Pameran ini mencoba mengetengahkan berbagai kemungkinan dari tanda-tanda ekspresi seni yang dikerjakan para seniman Indonesia melalui cara-cara penciptaan yang khas dan tertentu. Secara keseluruhan presentasi materi pameran ini hendak menampilkan potensi besar dari karya-karya penting milik negara yang tersebar di berbagai tempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro