Film Bagus Berbudget Besar
Meski Garin tidak menerangkan secara lugas biaya produksi untuk film Kucumbu Tubuh Indahku, Reza Rahadian, aktor yang juga anggota Komite Seleksi Film Nasional memperkirakan film yang terinspirasi dari kisah hidup Rianto, penari lengger asal Banyumas, Jawa Tengah yang kini tinggal di Jepang ini tidak memakan biaya yang sedikit.
“Production designnya (saya kira) lumayan (besar biayanya). Saya nggak tahu persisnya berapa, tapi nggak lima ratus juta bikin film (Kucumbu Tubuh Indahku) itu,” ujar Reza Rahadian.
Dikutip dari berbagai sumber, film yang dirilis pada April 2019, awalnya hanya mendapat 40 layar bioskop di seluruh Indonesia, dan hingga beberapa hari penayangannya makin sedikit layar yang menayangkan fim tersebut.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar: “Apakah film bagus, tidak menghasilkan ‘cuan’?”
Hal yang sama juga terjadi pada tiga film terbaik selain Kucumbu Tubuh Indahku yang dipertimbangkan Komite Seleksi Film Nasional untuk dipertandingkan dalam Academy Awards 2020 yakni 27 Steps of May dan Ave Maryam yang hanya bertahan beberapa hari, akhirnya turun layar di bioskop Indonesia.
“Kita mendahulukan film Indonesia, tapi kita kan lihat segmentasinya, supply and demand-nya. Kalau memang penontonnya banyak, nggak usah dibilang kita pasti tambah layar. Cuma, masa ada beberapa film yang penontonnya nol,” ujar Djonny.
Sheila Timothy, produser rumah produksi Lifelike Pictures yang juga anggota Komite Seleksi Film Nasional 2019 menyebut tidak setuju dengan formula film bagus yang tidak laku di pasaran.
“Sebagai produser, ketika kita bikin film, kita punya tanggung jawab untuk investor dan kita punya tanggung jawab kepada penonton. Jadi pastinya kualitas dan secara komersial juga harus balance. Harus diperhitungkan karena film itu bisnis, harus ada perhitungan profit,” ungkapnya kepada Bisnis.com pada Selasa (17/9/2019) di Plaza Senayan.
