Bisnis.com, JAKARTA – Minat keluarga millennial menikmati akhir pekan dengan menginap di hotel berbintang atau diistilahkan dengan staycation semakin tinggi.
Hal itu menjadi peluang bagi sejumlah hotel untuk meningkatkan keterisian kamar pada akhir pekan.
Tak heran bila banyak banyak hotel berlomba membuat berbagai paket dan kegiatan menarik bagi keluarga muda yang membawa serta buah hatinya. Misalnya, hotel mengadakan kegiatan cooking class atau membuat playground.
Menurut Windi Mustikawati, Marcom Manager Swiss Belresidences Kalibata, saat ini tingkat okupansi hotel pada akhir pekan hanya sekitar 20 persen hingga 40 persen.
Angka itu jauh di bawah okupansi rata-rata yang mencapai 70 persen hingga 80 persen. Maklum saja, sebagai hotel bisnis, sebagian besar tamu yang menginap berasal dari kalangan pemerintahan.
“Saat ini lebih dari 50 persen tamu berasal dari government, sisanya online travel agency dan corporate. Di sini kami melihat ada peluang untuk menarik keluarga muda staycation atau menginap pada akhir pekan sehingga jumlah okupansi di akhir pekan bisa lebiht tinggi lagi,” ujar Windi, Jumat (4/10/2019).
Pihaknya saat ini tengah merancang untuk mengadakan kids activity berupa cooking class dan playground bagi anak-anak. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di taman yang berlokasi di Jade Terrace.
“Tempatnya memang sengaja dicari yang santai sehingga anak-anak senang untuk bermain bersama. Untuk tamu yang termasuk breakfast, anak-anak bisa mengikuti kegiatan secara gratis,” tuturnya.
Swiss Belresidence Kalibata yang merupakan hotel bintang empat ini hanya berjarak 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Kereta Duren Kalibata, Mall Plaza Kalibata, dan Kalibata City Mall.
Strategi Harga
Menurut Felicia Setiawan, Director of Marketing Communication Fairmont Jakarta, secara alami tingkat keterisian hotel pada akhir pekan memang lebih rendah daripada weekdays. Itu terjadi karena pasar terbesarnya memang untuk kebutuhan bisnis.
“Maka di sinilah target kami menarik tamu untuk ber-staycation dan dari segi price point juga pasti lebih menguntungkan bagi konsumen karena harga yang ditawarkan lebih menarik. Semakin lama menginap biasanya biaya yang dikeluarkan akan lebih murah,” tutur Felicia.
Tidak hanya menjadi peluang bagi hotel, psikolog dari Rumah Sakit Royall Progress Nadia Rachman menyebutkan staycation juga menjadi cara paling efektif dalam meningkatkan kualitas hubungan keluarga, baik antara pasangan maupun dengan anak-anak.
Apalagi di tengah padatnya aktivitas pekerjaan yang sering kali membuat orang tua kehilangan waktu berkualitas untuk bermain bersama anak-anak. “Staycation ini bagus banget untuk menghilangkan penat sekaligus mendekatkan diri antaranggota keluarga. Walau singkat, bisa memberi manfaat besar karena ada waktu berkualitas yang dirasakan,” ujar Nadia.
Menurut Nadia, staycation bisa dilakukan sekitar 2 atau 3 bulan sekali atau untuk merayakan waktu-waktu tertentu sehingga akhir pekan tidak melulu harus ke mall.
“Saat ini banyak juga hotel yang memiliki playground dan kids activity menarik bagi anak-anak sambil quality time bersama orang tua,” tutur Nadia.