Bisnis.com, JAKARTA – Merayakan Hari Kesehatan Nasional pada 12 November 2019, Nestle Health Care (NHS) melalui produk Nestle Boost Optimum mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan para lansia agar mereka dapat lebih bersemangat menjalani hidup dan meraih mimpi yang tertunda.
Idealnya para lansia dalam keadaan sehat, aktif, dan produktif. Dengan seperti itu, pada masa ini para lansia tetap bisa merasa bahagia. Namun sayangnya, tak semua lansia bisa pada tahap itu lantaran berbagai faktor, misalnya terkait dengan malnutrisi.
Menurut data dari Nestlé Health Science, malnutrisi adalah ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan kebutuhan energi tubuh untuk mendukung pertumbuhan, pemeliharaan, dan kerja fungsi spesifik tubuh untuk mendukung pertumbuhan, pemeliharaan, serta kerja fungsi spesifik tubuh yang sehat.
Malnutrisi pada lansia dapat meningkatkan risiko terjadi infeksi, penurunan kekebalan tubuh, menurunkan kemampuan tubuh untuk penyembuhan luka, sakoropenia, dan frailty syndrome.
Dokter spesialis geriatri Dr.dr. Purwita Wijaya Laksmi mengungkapkan bahwa di Indonesia, masih banyak lansia yang mengalami ketidak cukupan gizi (malnutrisi), padahal asupan gizi yang seimbang sangat penting untuk membantu para lansia agar tetap sehat.
“Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi tubuh dan perubahan metabolisme yang dapat membuat para lansia lebih rentan terhadap penyakit dan kegilangan masa otot," jelas Dokter Spesialis Geriatri, Purwita Wijaya Laksmi di Jakarta, Senin, (11/11/2019).
Ia melanjutkan bahwa malnutrisi pada lansia dapat mengakibatkan penurunan berat badan, kelelahan, dan tidak berenergi, kehilangan massa dan kekuatan otot, daya ingat melemah, kerentanan, mudah sakit, dan perlu waktu lama untuk sembuh. Kondisi ini dapat menganggu para lansia dalam menjalani aktivitas hariannya.
Marketing Manajer Nestle Health Science (NHS) dr. Yulia Megawati menjelaskan bahwa berkomitmen dalam mengembangkan terapi gizi sebagai solusi bagi perawatan kesehatan di Indonesia. NHS menghadirkan Nestle Boost Optimum sebagai produk yang memenuhi kecukupan gizi untuk mendukung aktivitas harian para Lansia.
“Diperkaya dengan vitamin D, E, B6, dan B 12, serta probiotik [Lactobacillus paracasei] dan prebiotic [serat pangan yaitu inulin dan fructo-oligosaccharides]. Probiotik dan prebiotic ini berguna untuk menjaga kesehatan pencernaan,” ungkapnya.
Yulia juga menambahkan bahwa dapat terlihat tanda-tanda lansia yang mengalami malnutrisi seperti berkurang/hilangnya massa otot, berkurangnya lemak di bawah kulit, penurunan berat badan, tulang yang terlihat menonjol, bibir pecah-pecah dan cekung di bawah mata, rambut kusam dan mudah rontok, dan memar di kulit serta penumpukan cairan di bawah cairan di bawah kulit.
“Lansia membutuhkan asupan gizi makro yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan juga gizi mikro yang teridi dari vitamin dan mineral yang seimbang. Asupan protein yang memadai dibutuhkan untuk membantu mengurangi hilangnya massa otot dan meningkatkan mobilitas,” tambahya.
Tak hanya itu, dibutuhkan pula prebiotik dan atau probiotik untuk membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi serat agar tehindar dari masalah pencernaan seperti sembelit sehingga perlu pengawasan dari keluarga secara aktif untuk memperhatikan gizi para lansia bisa terpenuhi agar kesehatan tubuh bisa terus terjaga.