1. Media AS Tak Rekomendasi Bali Dikunjungi 2020 Tuai Protes
Pemberitaan dari media wisata AS, Fodors Travel, yang menuliskan bahwa Bali disebut sebagai salah satu destinasi yang tidak disarankan untuk dikunjungi pada 2020 mendatang menuai protes.
Indonesian Hotel General Manager Association Chapter Bali (IHGMA) menilai pemberitaan tersebut kurang fair. I Made Ramia Adnyana, Waketum DPP IHGMA, mengatakan kunjungan wisatawan manca negara ke Bali selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini bisa menjadi indikator bahwa destinasi ini masih diminati.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. 2019, Produksi Garam di Jateng Lebih 1.043 Ton
Memiliki garis pantai cukup panjang membuat Provinsi Jawa Tengah mendapat berkah di bidang kelautan dan perikanan. Tidak hanya soal hasil tangkapan ikan yang melimpah, sektor pertanian garam juga menjadi andalan provinsi ini.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, produksi garam rakyat terus meningkat tiap tahunnya. Tahun ini saja, total produksi garam Jateng mencapai 1,043 juta ton.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Kasus Meikarta: Mantan Petinggi Lippo Cikarang Resmi Ditahan KPK
Mantan Presiden Direktur Lippo Cikarang Tbk., Bartholomeus Toto resmi ditahan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu (20/11/2019).
Toto ditahan usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka selama kurang lebih 10 jam terkait kasus dugaan suap penerbitan izin proyek hunian Meikarta di Kabupaten Bekasi.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Rutin Minum Kopi Tekan Risiko Kanker Hati
Bersukacitalah, peminum kopi! pasalnya menurut penelitian rutin meminum kopi bisa menekan risiko terkena kanker hati.
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Queen's University Belfast, peminum kopi memiliki risiko lebih rendah dari jenis kanker hati yang paling umum, hepatocellular carcinoma (HCC).
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke India Melonjak 51 Persen
Ekspor minyak sawit Indonesia ke India meningkat 51% menjadi 481.000 ton pada September 2019 dibandingkan volume pada Agustus 2019.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebutkan kenaikan ini didongkrak oleh kebijakan India mengubah tarif bea masuk produk sawit dari Indonesia sehingga menjadi sama dengan tarif untuk produk minyak sawit (CPO) dari Malaysia.
Baca berita lengkapnya di sini.