Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan saat ini sebanyak 243 WNI tengah berada di 15 titik karantina di Provinsi Hubai, Tiongkok.
Adapun dari jumlah tersebut, 100 di antaranya di Wuhan terdiri dari 84 mahasiswa dan 16 tamu negara yaitu mahasiswa dari luar Wuhan, profesor dan istri ekspatriat.
Kendati begitu, WNI tersebut dinyatakan aman dan negatif terjangkit Novel Coronavirus atau virus corona. Negara tetap akan memastikan keamanan dan keselamatan para WNI tersebut. Bahkan, Kemenlu sudah menyiapkan skema evakuasi apabila kondisinya dibutuhkan atau sudah dinyatakan status darurat 1.
“Kita buka opsi evakuasi, tapi perlu data lengkap dan status darurat 1. Saat ini masih berstatus darurat 2 jadi belum diperlukan evakuasi. Untuk rute evakuasi dan proses evakuasi sudah disiapkan sesuai standar kebijakan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok,” tutur Retno Marsudi dalam keterangannya, Rabu (29/1/2020).
Tidak hanya itu, dia memastikan kebutuhan logistik harian dan masker bagi WNI yang ada di Tiongkok, khususnya Kota Wuhan, terjamin dan telah dicukupi oleh pemerintah.
“Suplai logistik dilakukan melalui KBRI Beijing yang diserahkan kepada koordinator PPI di Wuhan,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga memastikan bahwa Indonesia masih aman dari penyebaran virus corona jenis baru atau dikenal sebagai Novel Coronavirus (2019-nCOV).
Sebagai langkah awal pengamanan sekaligus untuk mencegah masuknya Novel Coronavirus ke Indonesia, Kementerian Perhubungan telah memberlakukan larangan penerbangan dari dan ke Wuhan, Tiongkok. Kota yang diduga kuat sebagai tempat awal ditemukannya kasus pneumonia berat akibat terjangkit Novel Coronavirus.
Tidak hanya itu, melalui kerja sama Kementerian Kesehatan, sebanyak 195 thermal scanner telah diaktifkan di 135 pintu masuk kedatangan internasional baik di bandara maupun pelabuhan guna mendeteksi potensi virus korona jenis baru tersebut.
“Yang penting adalah kita harus meningkatkan kewaspadaan setinggi-tingginya, melakukan antisipasi dan pencegahan sehingga Indonesia betul-betul bisa terhindar dari wabah yang bisa berbahaya ini. Tapi kita juga perlu bersiap-siap kalau memang harus terjadi,” katanya.