Bisnis.com, JAKARTA - Wabah virus corona terus memakan korban meninggal dunia, dan ribuan orang terjangkiti.
Meski belum ditemukan pasien yang positif virus corona di Indonesia, masyarakat pun harus tetap berhati-hati. Memperhatikan gejala dan melakukan pengecekan agar penyakit bisa ditangani lebih dini sehingga angka kesembuhan menjadi tinggi perlu dilakukan.
Untuk itu, buat yang sudah mengalami beberapa gejala, seperti demam tinggi, flu, batuk, hingga sesak napas wajib segera mengunjungi dokter. Adapun, beberapa tes kesehatan bisa dilakukan untuk mempertegas diagnosa.
Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan yang pertama adalah pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) atau Reaksi Polimerase Berantai.
“Untuk saat ini disarankan real time PCR, yaitu metode pengambilan sampel usap tenggorok. Ini bisa membantu mengidentifikasi virus,” katanya dalam acara Info Sehat FKUI pada Kamis, 30 Januari 2020.
Selain itu, ada pula pemeriksaan dengan bronkoskopi. Menurut Erlina, pemeriksaan ini umumnya dikerjakan saat seseorang sudah diduga mengidap virus corona. Misalnya, bagi mereka yang baru melakukan perjalanan dari dan ke Wuhan.
“Ini dilakukan untuk visualisasi trakea dan bronkus karena memasukkan tabung endotrakeal melalui mulut atau hidung, hanya yang suspect saja yang disarankan melakukan ini. Kalau tidak dicurigai bisa PCR saja,” ungkapnya.
Hasil pemeriksaan kesehatan akan muncul pada 24-36 jam pasca tes. Jika seseorang memang positif, maka berbagai tindakan baru akan dikerjakan.
“Di tempat saya, Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, kami siap. Pemerintah sudah menugaskan rujukan nasional salah satunya ke sini,” tuturnya.