Penumpang yang mengenakan topeng pelindung duduk di kereta di Stasiun Lo Wu, yang dioperasikan oleh MTR Corp, di dekat Lo Wu Border Crossing Point di Hong Kong, Cina, pada hari Senin, 3 Februari 2020. Hong Kong akan menutup lebih banyak pos pemeriksaan, termasuk dua pelabuhan-pelabuhan darat utama di perbatasan dengan daratan, mulai tengah malam, kata Chief Executive Carrie Lam pada suatu taklimat.
Health

Virus Corona Tewaskan Lebih dari 400 Orang

Renat Sofie Andriani
Selasa, 4 Februari 2020 - 06:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Korban jiwa akibat wabah virus corona (coronavirus) jenis baru di China terus bertambah.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (4/2/2020), otoritas Provinsi Hubei, jantung wabah virus corona, melaporkan 64 angka kematian lebih lanjut dan 2.345 kasus tambahan terinfeksi virus mematikan ini.

Dengan demikian, total korban jiwa akibat wabah virus corona telah mencapai setidaknya 425 orang di China hingga 3 Februari 2020 sejak pertama kali dilaporkan pada Desember 2019.

Menurut sumber terkait, Pemerintah China berharap Amerika Serikat (AS) akan menyetujui beberapa fleksibilitas mengenai ketentuan-ketentuan dalam kesepakatan perdagangan fase satu, seiring dengan upaya Negeri Tirai Bambu menahan kerugian ekonomi akibat krisis virus corona.

Sebelumnya, Pemerintah China menuding AS telah menyebarluaskan ketakutan atas virus corona, alih-alih menawarkan bantuan kepada China.

Juru Bicara Menteri Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan AS merupakan negara pertama yang menarik staf kedutaannya dan menutup akses bagi turis China ke negara tersebut.

“Semua yang dilakukan AS justru menambah ketakutan dunia, dan itu adalah contoh yang buruk,” jelasnya.

Di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sedang mempersiapkan skenario seolah-olah wabah di China tersebut pada akhirnya akan menyebar ke AS.

Sementara itu, para ilmuwan semakin memfokuskan penelitian mereka pada kelelawar demi mencari asal-usul patogen serupa penyakit SARS (sindrom pernapasan akut parah) ini.

Para ilmuwan semakin meyakini bahwa virus corona berasal dari kelelawar, yang diketahui dapat menampung ratusan penyakit. Ketika manusia dan hewan liar semakin sering melakukan kontak karena ekspansi manusia, kemungkinan akan terjadi wabah lain di masa depan.

Peter Daszak, seorang ahli ekologi penyakit di EcoHealth Alliance, dan timnya telah berkelana ke gua-gua di China dan seluruh dunia untuk mencari kelelawar dan patogen yang dihantarkan hewan ini.

“Kami masuk ke dalam gua-gua. Kami tidak hanya berjalan masuk. Kami mengenakan pelindung seluruh tubuh: masker pernapasan, sarung tangan, dan semua peralatan yang tepat,” ungkap Daszak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro