Bisnis.com, JAKARTA-- Semasa proses penyembuhan kanker, para penyintas penyakit katastropik tidak hanya membutuhkan perawatan medis tetapi juga paradigma berpikir positif dan semangat untuk bertahan hidup.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pentingnya paradigma berpikir yang positif bagi semua penyintas kanker agar proses pemulihan bisa lebih optimal. Dalam peringatan Hari Kanker Sedunia 2020, sekaligus peresmian Pusat Kanker Terpadu (PKaT) RS Cipto Mangunkusumo, menyatakan pentingnya perasaan bahagia dan optimisme para penderita kanker untuk mencapai kualitas hidup terbaik.
“Jadi pentingnya penderita kanker merasa bahagia, dan merasa hidup sehat bersama kanker,” ujar Terawan di RSCM, Selasa (4/2/2020).
Kanker adalah penyakit dengan beragam pemicu, misalnya inflamasi yang disebabkan oleh infeksi ataupun polusi. Terawan mengungkapkan bahwa jenis polusi ini bisa dari luar, bisa juga dari pikiran kita sendiri.
Dia menjelaskan, kanker termasuk dalam kategori penyakit unknown disease atau pemicunya sulit diprediksi dan tak selalu sama.
Oleh sebab itu, Terawan menyebut, dengan pembukaan PKaT (Pelayanan Kanker Terpadu) di RSCM, maka para penderita kanker di Indonesia sudah memiliki rumah sakit dengan kualitas pelayanan terbaik setara dengan fasilitas dan teknologi terbaru untuk kanker.
Dia juga berpesan, kepada seluruh pemangku kebijakan rumah sakit di Indonesia untuk memperbanyak kerja sama lintas instansi baik sesama pemerintahan atau swasta guna membiayai pembangunan fasilitas kesehatan yang terbaik.
“Saat ini RSCM dengan membuat poliklinik terpadu ini sangat mulia artinya ini karena unknown disease harus dikerjakan oleh berbagai komponen kompetensi,” ungkapnya.
Terawan juga menyatakan upaya pembangunan PKaT adalah bentuk filantropi untuk menangani masalah kanker di Indonesia. Sebagai contoh, PKaT RSCM adalah hasil kerjasama Radhita Onkora dan Medco Energy berbentuk hibah kepada RSCM.